Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. gencar melakukan reformasi layanan digital dengan mengembangkan layanan terintegrasi, sehingga nasabah hanya perlu menggunakan ponsel pintarnya untuk melakukan seluruh aktivitas perbankannya.
Awaldi, Operation Director Bank Muamalat, mengatakan bahwa perkembangan layanan berbasis digital secara umum akan terus meningkat. Saat ini, telah terjadi pergeseran kebiasaan nasabah Muamalat menjadi lebih aktif menggunakan layanan digital, dan semakin sedikit yang datang ke kantor cabang. Hal itu terlihat dari transaksi digital yang dilakukan nasabah selama pandemi Covid-19 mencapai 60% dari total sekitar 2 juta transaksi per bulan. Padahal, porsi transaksi digital sebelum pandemi hanya sekitar 30% dari total transaksi.
“Selain kami memiliki nasabah yang sangat loyal, kami juga ingin memberikan layanan terbaik bukan hanya secara fisik tapi juga digital. Karena pandemi Covid-19, transaksi di cabang turun, ATM sekitar 30%, sedangkan 60% sisanya melalui mobile banking,” katanya kepada Bisnis.
Awaldi menjelaskan, Muamalat saat ini melakukan pembenahan mulai dari front end untuk meningkatkan layanan yang dinikmati nasabah hingga back end dengan reengineering infrastruktur digital, termasuk menggunakan sistem robotik. Untuk front end, saat ini Muamalat telah memiliki sedikitnya lima layanan yang sangat memudahkan nasabah.
Kelima inovasi layanan digital itu ialah Digital Account Opening, QRIS (pembayaran melaluiQR code), smart account opening untuk membuka rekening bagi nasabah baru di kantor cabang, smart transaction alias transaksi tanpa kertas, dan pemutahiran SalaMuamalat untuk call center.
“Target kami ialah customer experience, kami ingin nasabah kami bertransaksi dengan mudah dan sederhana. Di Muamalat, kami tidak hanya cari profit tapi nasabah mendapat bagi hasil. Di luar itu kami ingin nasabah bertransaksi dengan mudah, cepat dan convenient,” ujarnya.
Pada September 2020, lanjutnya, Muamalat akan melakukan soft launching digital account opening untuk nasabah baru.Peluncuran secara resminya
sendiri akan dilakukan setelah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Digital account opening, katanya, akan mendukung layanan branchless banking Muamalat di mana calon nasabah dapat membuka rekening tanpa harus ke bank. Muamalat akan meningkatkan kerja sama dengan masjid, pesantren dan organisasi Islam lainnya untuk membuka rekening baru.
“Sekarang sekitar 10% nasabah yang datang ke cabang kebanyakan karena membuka rekening. Nanti lewat ponsel bisa. Di cabang juga tidak pakai
kertas atau formulir lagi, tinggal isi [melalui gawai], itu yang kami sebut smart account opening kalau dia datang ke cabang,” jelasnya.
Melalui smart account opening, Muamalat optimistis dapat memangkas waktu tunggu karena nasabah dapat langsung mendapatkan kartu ATM dan PIN untuk digunakan. Setelah membuka rekening, nasabah dapat menikmati semua kemudahan layanan digital Bank Muamalat melalui DIN.
Dia optimistis dengan berbagai pembaruan layanan digital dapat meningkatkan loyalitas konsumen dan menjangkau lebih banyak nasabah termasuk
generasi milenial. Pada sisi bisnis, peningkatan aktivitas layanan digital juga diharapkan mengerek pendapatan berbasis komisi (fee based income).