Bisnis.com, JAKARTA -PT BCA Finance berharap wacana relaksasi pajak kendaraan roda empat bisa segera diputuskan, apapun keputusan dari pemerintah. Wacana relaksasi pajak mobil dinilai membuat konsumen menahan diri.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim berharap wacana relaksasi pajak mobil baru bisa segera memiliki kepastian. Dia menambahkan, industri pembiayaan selaku pendukung sektor otomotif merasakan sendiri dampak bahwa para nasabah yang berniat mengambil pembiayaan mobil dalam waktu dekat malah menahan diri alias wait and see.
"Karena wacana pembebasan pajak mobil sudah beredar luas, banyak orang yang minat membeli mobil akan menunda pembelian sambil menunggu realisasinya. Hal ini juga kurang baik karena membuat pasar sementara ini pasti akan stagnan," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/9/2020).
Oleh sebab itu, Roni berharap wacana relaksasi pajak mobil baru segera terealisasi, demi menggairahkan kembali sektor otomotif yang sempat terpuruk akibat pandemi kembali bangkit.
Pasalnya, bagi seluruh perusahaan pembiayaan atau multifinance, termasuk BCA Finance sendiri, pembiayaan mobil baru memang masih menjadi tumpuan.
Sekadar informasi, data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait perusahaan pembiayaan per Juli 2020 masih menempatkan roda empat baru sebagai objek piutang pembiayaan terbesar, di angka Rp120,8 triliun.
Baca Juga
"Penjualan mobil baru pasti akan bagus.Tapi untuk pedagang mobil bekas, memang akan ada risiko penurunan harga mobil dan juga harus bersaing dengan mobil baru yang harganya sudah lebih murah. Pembiayaan mobil baru di BCA Finance sendiri punya proporsi 70%, sisanya 30% mobkas," tambahnya.
Seperti diketahui, Kementerian Perindustrian telah mengusulkan dan membahas relaksasi pajak pembelian mobil baru kepada Kementerian Keuangan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya mengungkap upaya ini diharapkan dapat menstimulasi pasar, mendongkrak daya beli masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah masa pandemi Covid-19.