Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Gerogoti Transaksi Uang Elektronik Milik Bank Sumsel Babel

Bank Sumsel Babel pun terus menggenjot penggunaan BSB Cash di seluruh tol di Sumatra serta gerai modern dan fasilitas publik lainnya.
Pegawai Bank Sumsel Babel saat bertugas di kantor pusat Bank Sumsel Babel, Jakabaring, Palembang./Bisnis-Dinda Wulandari
Pegawai Bank Sumsel Babel saat bertugas di kantor pusat Bank Sumsel Babel, Jakabaring, Palembang./Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, JAKARTA - PT BPD Sumsel Babel mencatatkan pertumbuhan jumlah kartu BSB Cash (uang elektronik berbasis chip). Namun, transaksi BSB Cash tercatat turun disebabkan pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas masyarakat.

Sekertaris Perusahaan Bank Sumsel Babel Normandy Akil mengatakan jumlah kartu BSB Cash sampai dengan Agustus 2020 tercatat tumbuh 16 persen secara yoy. Sebaliknya, transaksi BSB Cash justru turun pada periode yang sama.

Dia mengatakan penggunaan BSB Cash umumnya untuk pembayaran di sektor transportasi seperti LRT Sumsel dan tol. Sementara sektor tersebut mengalami penurunan pada masa pandemi.

"Transaksi BSB Cash per Agustus 2020 turun karena uang elektronik BSB yang berbasiskan chip (BSB Cash) pada umumnya digunakan di LRT Sumsel dan tol, sedangkan transaksi selama pandemi sangat menurun," katanya, Kamis (24/9/2020).

Normandy menambahkan perseroan menargetkan jumlah kartu dapat mencapai 100.000 kartu BSB Cash aktif. Perseroan akan terus menggenjot penggunaan BSB Cash di seluruh tol di Sumatra serta gerai modern dan fasilitas publik lainnya.

Hal serupa juga dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang mengalihkan aktivitas transaksi di sektor transportasi menjadi ke minimarket.

BNI pun terus memperluas akseptasi TapCash di merchant retail untuk mempermudah penggunanya dalam melakukan pembayaran dengan para mitra. Saat ini terdapat total 34.000 merchant retail yang dapat menerima pembayaran lewat TapCash, di antaranya, Alfamidi, Alfamart, Indomaret, Circle K, CGV Cinemas, FamilyMart.

Di samping itu, BNI terus melakukan inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan basis pengguna. 

Sri Indira, General Manager BNI Divisi E-Banking, mengatakan per Agustus 2020 jumlah kartu TapCash yang beredar telah mencapai 8 juta atau tumbuh 23 persen yoy. Namun, volume transaksinya hanya tumbuh 3 persen yoy mencapai Rp750 miliar.

Dia mengatakan pertumbuhan volume transaksi hanya mencapai 3 persen disebabkan perubahan perilaku masyarakat selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

PSBB menyebabkan mobilitas masyarakat terbatas. Sementara sebagian besar transaksi uang elektronik berbasis kartu masih digunakan di sektor transportasi.

Meski begitu, katanya, perseroan masih bisa mempertahankan pertumbuhan di tengah tantangan akibat pandemi.

"Kami tetap memperluas akseptasi, mengakali dari sektor transportasi kepada ritel untuk pembelian di minimarket. Sehingga kami bisa mempertahankan sales volume," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper