Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Siapkan 3 Jurus Hadapi Tekanan Beban Operasional

Hingga Juli 2020, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Mandiri mencapai 75,55 persen atau mengalami peningkatan sebesar 718 bps YoY.
Gedung Bank Mandiri/bankmandiri.co.id
Gedung Bank Mandiri/bankmandiri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat telah terjadi penurunan margin bunga bersih dan peningkatan beban operasional pada Juli 2020. Langkah efisiensi dan akslerasi digital banking pun diambil untuk menghadapi kondisi ekonomi tahun ini.

Adapun rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank Mandiri pada Juli 2020 mencapai 4,62 persen atau turun 87 bps dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).

Hingga Juli 2020, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Mandiri mencapai 75,55 persen atau mengalami peningkatan sebesar 718 bps YoY.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan peningkatan BOPO tersebut seiring dengan pendapatan operasional yang cenderung flat. Sementara itu, biaya operasi naik dan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) juga naik.

Bank Mandiri selama pandemi memang melakukan investasi digital yakni Application Programming Interface (API). Namun, dia menegaskan investasi yang dikeluarkan tidak terlalu signifikan yakni hanya Rp18 miliar. Di sisi lain, penurunan NIM terjadi sebagai akibat dari restrukturisasi yang masif dan penyaluran kredit baru masih rendah.

"Pendapatan operasional cenderung flat, sementara biaya operasi naik dan CKPN juga naik," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Saat ini, lanjutnya, Bank Mandiri melakukan tiga fokus strategi untuk menghadapi sisa waktu 2020. Pertama, penyaluran kredit dengan selektif. Kedua, meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta menekan opex. Terakhir, melakukan akselerasi digital banking.

"Penyaluran kredit akan dilakukan dengan selektif dan tetap berpegang pada asas prudensial," sebutnya.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan melandainya NIM ini juga merupakan respons perbankan terhadap arahan regulator dan otoritas moneter untuk bisa mendukung perkembangan dunia usaha, khususnya pelaku UMKM melalui pembiayaan yang akomodatif. Ditambah lagi, pandemi Covid-19 yang menyebabkan demand atas kredit menjadi turun.

"Salah satu langkah yang dilakukan Bank Mandiri adalah meningkatkan pendapatan dari fee income dan melakukan efisiensi untuk tetap menjaga kinerja laba," katanya.

Sementara terkait peningkatan beban operasional, selain disebabkan oleh peningkatan CKPN sebagai antisipasi menurunnya kualitas kredit, juga karena bank harus menjaga aktivitas operasional dan menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi pegawai dari pandemi.

"Tentunya efisiensi biaya menjadi salah satu fokus Bank Mandiri antara lain melalui peningkatan produktitifas channel dan menyediakan solusi digital untuk menjangkau nasabah secara lebih efektif terutama di tengah pandemi," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper