Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. mengaku tidak terlalu memperhitungkan target margin bunga bersih di tengah aktivitas ekonomi yang melambat akibat pandemi.
Berdasarkan laporan keuangan BCA, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perseroan turun 0,2 persen yoy per paruh pertama 2020 menjadi 6 persen. Kondisi ini juga diikuti dengan peningkatan BOPO 4 persen yoy pada Juni 2020 menjadi 66,6 persen.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengaku perseroan tidak menetapkan target secara spesifik atas pertumbuhan keuntungan bunga atau NIM hingga akhir tahun ini.
Di tengah kondisi pandemi, BCA lebih memastikan operasional perbankan tetap berjalan optimal agar nasabah dapat memenuhi berbagai kebutuhan transaksi perbankan dengan lancar, aman, dan nyaman.
Di sisi lain, pengelolaan operasional yang efisien melalui optimalisasi transaksi layanan perbankan digital dan transaksi nontunai juga menjadi langkah BCA untuk tetap tumbuh.
"Layanan tersebut sebagaimana yang tersedia di mobile banking dan internet banking. BCA sebagai bagian dari sistem keuangan di Indonesia, terus berkomitmen untuk berkontribusi bagi roda perekonomian nasional," katanya kepada Bisnis, Minggu (27/9/2020).
Baca Juga
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Lando Simatupang mengatakan peningkatan beban operasional tidak selalu diikuti dengan penurunan margin bunga bersih.
Kondisi tersebut terjadi apabila laju pendapatan bunga lebih cepat dibandingan dengan biaya. Otomatis, NIM masih bisa naik. Hanya saja, berdasarkan data OJK selama Juni 2019 sampai Juni 2020, laju pertumbuhan pendapatan memang lebih lambat dibandingkan dengan laju biaya.
Selain itu, pendapatan nonoperasional yang didalamnya terdapat fee based income (FBI) juga masih lebih lambat dibandingkan dengan biaya nonoperasional lainnya. Namun, data satu tahun terkahir, laju FBI cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bunga.
"Artinya, fitur-fitur bank telah ikut lebih cepat menyumbangkan pendapatan total. Perbankan pun harus meningkatkan efisiensi dan FBI karena pendapatan bunga tentu tidak optimal di tengah pandemi," katanya.