Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah tren penurunan margin bunga bersih, PT Bank Central Asia Tbk. berupaya menekan biaya operasional.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perseroan menekan biaya operasional dengan memangkas suku bunga deposito secara bertahap.
Penurunan suku bunga deposito tersebut dinilai lebih mudah dilakukan daripada kredit yang terdiri atas beberapa segmen.
Meskipun demikian, saat ini BCA masih memiliki nasabah dengan lending yang baik dan tetap melakukan pembayaran yang baik. Hal tersebut pun mendukung kinerja operasional bank.
"Jadi, deposito semua terkena [penurunan suku bunga]. Kalau kredit kena pengurangan meskipun tidak rata," katanya Senin (27/7/2020).
Adapun, berdasarkan laporan keuangan BCA, NIM terlihat mengalami penurunan sejak kuartal I/2020. Pada 2019, perolehan NIM BCA sebesar 6,24 persen.
Kemudian pada kuartal I/2020 menurun menjadi 6,13 persen dan makin terjun ke level 5,96 persen pada semester I/2020.
Jahja mengatakan perolehan NIM pada kuartal II/2020 memang menurun. Penurunan tersebut seiring dengan diterapkannya kebijakan restrukturisasi pada kuartal II/2020.
"Banyak sekali bisnis nasabah yang berjalan tidak normal selama pandemi, karena mereka tidak bisa buka toko. Restrukturisasi adalah relaksasi yang bagus sekali, tapi kami lihat satu per satu apakah bisnis bersangkutan terdampak atau tidak," jelasnya.