Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. merevisi pertumbuhan kredit pada tahun ini menjadi sebesar 1 persen sampai dengan 2 persen.
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan perseroan masih optimistis kredit masih bisa tumbuh positif pada tahun ini atau di tengah masa pandemi.
Berdasarkan catatan Bisnis, sebelumnya pada awal tahun bank swasta terbesar di Indonesia ini memperkirakan kredit tumbuh sebesar 7 hingga 8 persen pada 2020.
Baca Juga : BCA Raup Laba Rp12,2 Triliun |
---|
Hingga semester I/2020, kredit BCA tumbuh sebesar 5,3 persen YoY menjadi Rp595,1 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi.
"Saat ini setelah kami lihat by segment kredit tumbuh sedikit bisa positif 1 persen sampai 2 persen. Mudah-mudahan bisa positif," katanya, Senin (27/7/2020).
Sepanjang paruh pertama, BCA membukukan kredit korporasi senilai Rp257,9 triliun atau meningkat 17,7 persen YoY, sementara kredit komersial dan UKM turun 0,9 persen YoY menjadi Rp184,6 triliun.
Total portofolio kredit konsumer turun 5,1 persen YoY menjadi Rp146,9 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, KPR tumbuh flat 0,3 persen YoY menjadi Rp91,0 triliun dan KKB turun 11,9 persen YoY menjadi Rp42,5 triliun.
Saldo outstanding kartu kredit turun 18,6 persen YoY menjadi Rp10,6 triliun akibat penurunan konsumsi domestik.
Di tengah berbagai tantangan yang sedang dihadapi, BCA tetap mampu menjaga permodalan pada posisi yang solid dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) berada pada level 22,9 persen, jauh di atas batas rasio yang ditetapkan oleh regulator.
Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tercatat sebesar 2,1 persen, sedangkan pada Juni 2019 sebesar 1,4 persen. BCA membukukan rasio pengembalian terhadap aset (ROA) 3,1 persen dan pengembalian terhadap ekuitas (ROE) 15,6 persen pada semester I/2020.