Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan perkembangan teknologi mobile banking yang cukup pesat saat ini tidak lantas membuat perseroan memaksa nasabah untuk menggunakan layanan tersebut.
Jahja menegaskan nasabah merupakan raja yang tidak dipaksa dalam memilih layanan yang diinginkan. Bank hanya bisa menawarkan produk baru dan melihat respons nasabah dalam memilih atau tidak layanan tersebut.
Baca Juga : Dana Kelolaan Nasabah Kaya BCA Naik 15 Persen |
---|
Meskipun BCA sudah melakukan digitalisasi, saat ini masih ada 200.000 nasabah yang masih menggunakan sms banking. Perkembangan mobile banking yang pesat tetap menyisakan nasabah yang menggunakan cara-cara lama.
"200.000 [nasabah masih pakai sms banking], itu aneh kan, padahal sudah ada mobile banking tetapi tetap pakai sms banking," katanya, Kamis (23/7/2020).
Menurutnya, lantaran itu, BCA tidak meninggalkan layanan-layanan lama meskipun teknologi saat ini berkembang pesat. Setidaknya BCA tetap memperkuat model layanan lama maupun baru agar dapat melayani semua nasabah.
Jahja menekankan tantangan yang dihadapi perbankan saat ini adalah membuat nasabah yang tidak melek teknologi mau menggunakan layanan tersebut. Saat ini layanan dengan digitalisasi masih disambut baik oleh generasi milenial.
"Mereka [nasabah] tidak semua senang dengan teknologi, banyak lagi yang harus belajar dan mencoba lagi, tapi kami harus tetap layani," katanya.