Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. mencatatkan pertumbuhan asset under management (AUM) sebesar 15 persen secara tahunan per Mei tahun ini.
Utamanya hal ini disebabkan oleh peningkatan minat nasabah atas produk obligasi pemerintah sekunder sejak Februari 2020.
EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn mengatakan peningkatan tersebut didorong kenaikan imbal hasil yang cukup tinggi di pasar obligasi sekunder, serta gejolak di pasar finansial membuat nasabah beralih ke instrumen-instrumen yang lebih konservatif dan aman.
Selain itu, nasabah juga diberikan kemudahan dalam bertransaksi investasi SBN ritel melalui aplikasi WELMA, apps investasi BCA yang baru diperkenalkan pada akhir 2019.
"Perseroan optimistis tren bisnis wealth management akan terus mengalami pertumbuhan positif seiring dengan membaiknya sentimen yang ada di pasar finansial. Hal ini tercermin dari aktivitas penjualan ORI017 melalui BCA yang menunjukkan tren permintaan yang cukup tinggi seiring dengan peningkatan transaksi melalui Klik BCA Individual dan aplikasi Wealth Management Mobile Application (WELMA) BCA," katanya kepada Bisnis.
Hera melanjutkan hingga 9 Juli 2020 perseroan mencatatkan total pemesanan ORI017 melalui BCA mencapai hampir Rp4,5 triliun, di mana 75 persen penjualan ORI017 dilakukan melalui Klik BCA Individu dan 25 persen melalui WELMA BCA.
Permintaan yang tinggi atas pembelian ORI017 ini didasarkan pada pola masyarakat yang cenderung beralih ke instrumen yang lebih konservatif di tengah situasi pandemi Covid-19 ini.
"Kami pun terus berupaya memberikan layanan dan produk yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan nasabah, salah satunya dengan mengembangkan aplikasi WELMA dan fitur-fiturnya untuk produk investasi dan asuransi," imbuhnya.