Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihimpit Pandemi, Begini Proyeksi Kinerja Anak Usaha Bank Besar

Di tengah masa pandemi, bagaimana proyeksi kinerja anak usaha bank-bank besar?
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja anak usaha bank-bank besar diperkirakan berat pada tahun ini, tetapi tidak akan sampai menggererus laba dan modal induk.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan pandemi membuat kinerja industri keuangan secara keseluruhan termasuk multifinance, sekuritas, dan modal ventura menjadi tertekan.

Hal ini juga berdampak pada anak-anak usaha bank besar meski dalam tata kelola yang tergolong baik dibandingkan dengan kompetitornya.

"Rasanya berat tetap berat bagi mereka untuk dapat berkontribusi kepada induk tahun ini," katanya, Minggu (4/10/2020).

Hans memaparkan untuk anak usaha bank baik konvensional maupun syariah mengalami tekanan kinerja yang tidak kalah besarnya dari induk usaha.

Multifinance pun menghadapi restrukturisasi yang tinggi, yang membuat kontribusi labanya tidak akan sebesar tahun lalu. Dia berpendapat kinerja usaha modal ventura milik bank besar juga tak akan mudah karena kecilnya kesempatan untuk ekspansi tahun ini.

"Paling sekuritas dan asset management sedang naik omzetnya. Kinerja masih baik untuk tahun ini. Sementara itu, insurance, rasanya biasa kinerjanya," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan perseroan menyiapkan perusahaan anak sebagai driver baru pertumbuhan BRI.

Hanya saja, tahun ini perseroan tidak akan terlalu menggenjot kinerja mereka seiring dengan kondisi ekonomi yang tertekan akibat masa pandemi.

Saat ini, perseroan bahkan meminta entitas anak untuk melakukan konsolidasi internal dan membenahi business process sehingga nanti ketika kondisi normal kembali PA dapat memberikan kinerja lebih baik.

"Tahun 2019-2021, kami menekankan pada pembenahan dan transformasi di beberapa perusahaan anak serta meningkatkan sinergi dengan BRI dan antar perusahaan anak BRI," sebutnya.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja pun menyebutkan entitas anak akan mengikuti strategi pengembangan konservatif seperti BCA tahun ini.

Bahkan, Jahja tak memungkiri tren kinerja akan turun secara general, sehingga tidak akan kuat menyokong profitabilitas.

"Setiap entitas anak perusahaan beda-beda. Kami ada 10 anak perusahaan yang memiliki bisnis berbeda. Namun, secara general turun semua tahun ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper