Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dinilai masih tetap memikat meskipun perseroan mengalami penurunan kinerja laba hingga sebesar 69,3% secara year on year (yoy) per akhir kuartal III/2020.
Pada penutupan perdagangan Selasa (27/10/2020), pergerakan harga saham emiten berkode BBNI ditutup pada level Rp4.740 atau turun 2,27% dari perdagangan sebelumnya. Dalam perdagangan terakhir sebelum libur panjang dan cuti bersama, saham BBNI diperdagangkan pada rentang 4.740 hingga 4.850. Net foreign sell BBNI senilai minus Rp123,23 miliar dengan kapitaliasi pasar Rp88,39 triliun.
Analis RHB Sekuritas Christopher Andre Benas merekomendasikan buy (beli) pada saham emiten berkode BBNI dengan harga Rp5.800. Rekomendasi ini atas proyeksi kinerja BBNI yang dinilai akan positif selepas kuartal III/2020.
Menurutnya, pembentukan pencadangan yang dilakukan BBNI secara konservatif akan berdampak positif bagi laba pada periode sebelumnya. Apalagi, jika rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bisa dijaga, pencadangan tersebut dapat dialihkan ke laba sehingga kinerjanya akan positif.
"Kalau NPL turun, otomatis nanti akan dikurangi provisinya. Jadi tahun depan earnings-nya lebih bagus. Saya liat ke depannya positif karena pencadangan dinaikkan ketika NPL naik," katanya kepada Bisnis, Selasa (27/10/2020).
Lebih lanjut, pergantian manajemen juga dinilai akan menjadi sentimen positif bagi harga saham BBNI. Market dinilai optimistis dengan manajemen baru saat ini. BBNI yang berada pada level harga murah dinilai cocok untuk dikoleksi.
Baca Juga
"Target saya BUY, collect dari sekarang sih, kan manajemen baru ya, jadi kelihatannya market optimis dengan adanya manajemen baru,"sebutnya.
Senada, Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan kinerja BBNI ke depannya juga akan membaik. Penurunan kinerja pada kuartal III/2020 lebih disebabkan peningkatan biaya provisi sehingga laba menurun. Suria pun merekomendasikan BUY untuk BBNI.
"Valuasi sekarang yang masih di bawah BV [book value] membuat BBNI menjadi menarik," sebutnya.
Terpisah, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan pergerakan harga BBNI memang juga dipengaruhi oleh kinerja kuartal ketiga dan kondisi peningkatan NPL dipicu kelesuan di berbagai bidang bisnis. Namun, kinerja BBNI pada kuartal IV masih diproyeksi akan positif.
Oleh karena itu, Aria juga merekomendasikan BUY untuk BBNI di level harga Rp4.600. Menurutnya, pelemahan harga yang terjadi saat ini perlu dimanfaatkan oleh pasar.
"Pemulihan yang akan berlangsung dan strategi restrukturisasi akan membantu memperbaiki kinerja BBNI di kuartal ke IV," sebutnya.