Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Sudah Salurkan Kredit Rp21,1 Triliun dari Dana PEN, Mayoritas untuk KUR

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan perseroan sudah menyalurkan kredit Rp21,1 triliun atau 93,78% dari target dana PEN yang ditempatkan di BBNI. Sebanyak 70% di antaranya dikucurkan ke segmen kecil, terutama melalui program KUR.
Sejumlah warga beraktivitas menggunakan sepeda di depan gedung BNI, Jakarta. /Dokumen BNI
Sejumlah warga beraktivitas menggunakan sepeda di depan gedung BNI, Jakarta. /Dokumen BNI

Bisnis.com, JAKARTA - Penyaluran kredit dari penempatan dana pemerintah atas program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dilakukan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah mencapai Rp21,1 triliun atau 93,78% dari target.

Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies mengatakan sebanyak 70% penyaluran kredit program PEN tersebut dominan ke segmen kecil terutama melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). BNI mendapatkan tugas dari pemerintah untuk menyalurkan PEN dalam bentuk penyaluran pinjaman modal kerja pada pelaku usaha yang berorientasi ekspor, padat karya, dan ketahanan pangan.

Adapun, penempatan dana pemerintah ini dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama, pemerintah telah menempatkan dana senilai Rp5 triliun, kemudian pada 24 September 2020, pemerintah kembali memberikan tambahan penempatan senilai Rp2,5 triliun di perseroan. 

"Tujuan dari penempatan dana ini diharapkan akan menambah daya ungkit penyaluran kredit oleh perseroan hingga 3 kali," katanya dalam paparan kinerja kuartal III/2020, Selasa (27/10/2020).

Hingga akhir September 2020, BNI telah menyalurkan KUR senilai Rp15,05 triliun kepada 170.569 debitur. KUR BNI ini tersalurkan pada berbagai sektor ekonomi, antara lain ke sektor pertanian Rp3,95 triliun, sektor perdagangan Rp7,37 triliun, sektor jasa usaha Rp 2,44 triliun, serta untuk sektor industri pengolahan senilai Rp1,08 triliun.

Dalam menghadapi dampak pandemi, BNI secara aktif melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang berkinerja baik namun bisnisnya terdampak Covid-19.

Dalam perkembangannya, hingga akhir September 2020, BNI telah memberikan restrukturisasi kredit sebesar Rp122,0 triliun kepada 170,591 debitur atau 22,2% dari total pinjaman, yang mayoritas adalah debitur sektor perdagangan, restoran, dan hotel, sektor jasa usaha, serta manufaktur.

"Pemberian restrukturisasi kredit dan tambahan modal kerja ini kami harapkan dapat meningkatkan ketahanan bisnis debitur di tengah krisis akibat pandemi Covid-19. Harapannya, saat Covid-19 dapat ditanggulangi, bisnis debitur dapat kembali ke arah yang lebih baik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper