Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aswata: Asuransi Butuh Satu Tahun untuk Pulih dari Dampak Pandemi Virus Corona

Presiden Direktur Aswata Christian Wirawan Wanandi menilai bahwa kinerja industri asuransi umum cukup tertekan oleh penyebaran virus corona. Dua lini bisnis utama asuransi umum, yakni asuransi kendaraan bermotor dan properti mengalami koreksi hingga saat ini.
Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian W. Wanandi memperkenalkan asuransi perjalanan Aswata Travel A+ di sela-sela perayaan ulang tahun ke-54 Aswata, di Jakarta, Rabu (25/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian W. Wanandi memperkenalkan asuransi perjalanan Aswata Travel A+ di sela-sela perayaan ulang tahun ke-54 Aswata, di Jakarta, Rabu (25/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Wahana Tata atau Aswata menilai bahwa pemulihan kinerja bisnis asuransi dari tekanan akibat pandemi virus corona setidaknya memerlukan waktu satu tahun.

Presiden Direktur Aswata Christian Wirawan Wanandi menilai bahwa kinerja industri asuransi umum cukup tertekan oleh penyebaran virus corona. Dua lini bisnis utama asuransi umum, yakni asuransi kendaraan bermotor dan properti mengalami koreksi hingga saat ini.

Menurutnya, Aswata pun mengalami perlambatan kinerja selama masa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020. Saat ini kondisi bisnis mulai menunjukkan sinyal perbaikan, meskipun dia menilai bahwa pemulihan bisnis memerlukan waktu cukup lama.

"Pada kuartal III/2020 sudah ada perbaikan sedikit, tetapi overall masih cukup berat untuk tumbuh. Untuk memulihkan kinerja bisnis setidaknya diperlukan satu tahun lagi," ujar Christian kepada Bisnis, Senin (2/11/2020).

Kondisi itu membuat Aswata akan fokus menggarap renewal business untuk menjaga kinerja bisnis sepanjang tahun berjalan. Christian menjelaskan bahwa pihaknya tidak menargetkan pertumbuhan premi, tetapi akan berupaya agar tidak terjadi penurunan.

"Untuk menggenjot kinerja kuartal IV/2020 cukup berat. Fokus kami hanya tidak turun kuartal IV/2020 ini dibandingkan dengan tahun lalu," ujarnya.

Pada 2019 lalu, Aswata membukukan premi Rp1,86 triliun atau tumbuh 1,22 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan capaian premi 2018 senilai Rp1,84 triliun. Artinya, untuk mempertahankan kinerja, perseroan setidaknya harus bisa membukukan premi Rp1,86 triliun pada tahun ini.

Aswata belum mempublikasikan laporan keuangan kuartal III/2020 di situs resminya, sehingga belum terdapat gambaran kinerja premi yang teranyar. Namun, hingga kuartal II/2020 perseroan telah membukukan premi Rp857,54 miliar, sekitar 45,88 persen dari target premi 2020 jika tidak mengalami kontraksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper