Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2020, Bank Mayapada Bukukan Laba Rp208,26 Miliar

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2020, Bank Mayapada meraup laba sebesar Rp208,26 miliar. Secara kuartalan laba bank berkode saham MAYA itu meningkat.
Bank Mayapada di Solo/wikimapia
Bank Mayapada di Solo/wikimapia

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja PT Bank Mayapada International Tbk. pada kuartal III/2020 mulai membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, kendati secara tahun berjalan bank milik konglomerat Dato Sri Tahir itu masih mencatatkan penurunan.

Berdasarkan laporan kinerja kuartal III/2020 (unaudited), bank berkode saham MAYA itu membukukan laba Rp260,09 miliar, naik 45,31 persen bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya Rp178,98 miliar.

Kenaikan laba itu karena ada penurunan pada rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net menjadi 1,91 persen dari kuartal sebelumnya 2,42 persen. Adapun secara gross juga turun menjadi 4,66 persen dari sebelumnya 6,99 persen.

Kendati ada tren kenaikan pada laba, penyaluran kredit secara kuartalan tercatat turun 4,25 persen menjadi Rp53,64 triliun. Penurunan dana pihak ketiga terlihat ada perlambatan menjadi Rp61,46 triliun dari kuartal sebelumnya Rp62,64 triliun. Penyusutan dana dan kredit membuat aset berkurang 2,33 persen menjadi Rp86,65 triliun.

Sementara itu, dari sisi permodalan terlihat ada penguatan sebesar 5,65 persen menjadi RP16,26 triliun. Hal itu membuat rasio kecukupan modal naik menjadi 19,08 persen dari kuartal sebelumnya 17,1 persen.

Sementara itu, secara tahunan perolehan laba perseroan masih mencatatkan penurunan sebesar 70,77% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp712,56 miliar.

Penurunan laba karena pendapatan bunga bersih ikut turun 79,91% yoy menjadi Rp438,33 miliar.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi sebelumnya mengatakan bahwa perseroan tidak akan merevisi rencana bisnis meskipun kondisi perekonomian sedang menyusut.

"Pertumbuhan kami flat saja, kondisi pandemi juga belum membaik. Ya paling tumbuh cuma 2 persen, kalau bisa lebih tinggi, kami bersyukur. Yang jelas tidak ada rencana revisi," katanya, Jumat (17/7/2020).

Hariyono pun memastikan rencana penyuntikan modal masih akan berjalan tahun ini. Para pemegang saham bersama OJK tengah berkomunikasi secara intens untuk merealisasikannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper