Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) melaporkan informasi kenaikan aset dan atau liabilitas perseroan setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Presiden Direktur Bank Bisnis Laniwati Tjandra menyampaikan informasi adanya perubahan lebih dari 20% pada aset dan liabilitas dari posisi Desember 2019 sebesar Rp953,74 miliar menjadi sebesar Rp1,19 triliun pada posisi September 2020. Kenaikan aset dan liabilitas sebesar 24,28% secara year to date (ytd) berasal dari hasil dari initial public offering (IPO).
"Dengan hasil IPO, maka berdampak pada bertambahnya jumlah ekuitas yang dapat dipergunakan untuk memperkuat kegiatan operasional bank seperti ekspansi kredit dan lain lain," terangnya dalm keterbukaan informasi BEI, Kamis (12/11/2020).
Bank Bisnis resmi melantai di Bursa pada September lalu. Dari hasil IPO tersebut, Bank Bisnis mengantongi dana segar sebesar Rp189,48 miliar.
Aksi korporasi tersebut sebagai upaya perseroan memenuhi modal inti minimum bank Rp1 triliun pada akhir tahun. Modal inti perseroan menjadi sekitar Rp700 miliar pasca-IPO. Selanjutnya, BBSI akan melaksanakan penambahan modal melalui rights issue guna tambahan modal inti.