Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jago (ARTO) Rights Issue Awal 2021, Porsi Kepemilikan Bisa Terdilusi 21,65 Persen

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Logo PT Bank Jago Tbk. Bank ini dahulu bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk. Setelah pemegang saham baru masuk, bisnis model bank diubah dengan fokus melayani segmen menengah dan mass market dan bertumpu pada teknologi digital./istimewa
Logo PT Bank Jago Tbk. Bank ini dahulu bernama PT Bank Artos Indonesia Tbk. Setelah pemegang saham baru masuk, bisnis model bank diubah dengan fokus melayani segmen menengah dan mass market dan bertumpu pada teknologi digital./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) berencana mengeksekusi rencana penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II) pada awal tahun depan.

Berdasarkan prospektus ringkas yang disampaikan kepada BEI, Bank Jago akan melakukan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham perseroan untuk penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II). Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 5 Oktober 2020 telah menyepakati rencana aksi korporasi tersebut. Selanjutnya, perseroan dijadwalkan akan memperoleh pernyataan efektif pendaftaran HMETD dari OJK pada 12 Januari 2021. Pencatatan efek di Bursa Efek Indonesia dijadwalkan pada 26 Januari 2021. Adapun, rasio dan harga pelaksanaan HMETD belum ditetapkan.

Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD II ini sesuai dengan HMETD nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya maksimum sebesar 21,65%

Dengan asumsi seluruh pemegang saham perseroan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PMHMETD II, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 13,86 miliar saham setelah PMHMETD II. Adapun kepemilikan saham PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia sebesar 37,65% , Wealth Track Technology Limited 13,35%, dan masyarakat 49%.

Namun dengan asumsi hanya pemegang saham pengendali yang melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PMHMETD II, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 12,39 miliar saham. Adapun kepemilikan saham PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia sebesar 42,12% , Wealth Track Technology Limited 14,93%, dan masyarakat 42,95%.

"Dengan kondisi tersebut, para pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan mengalami dilusi maksimum sebesar 21,65% setelah periode pelaksanaan HMETD," tulis dalam prospektus.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD II setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan untuk memenuhi modal minimum perseroan, ekspansi usaha dan investasi di infrastruktur teknologi informasi dan sumber daya manusia.

Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 22 Januari 2021 pukul 16.00 WIB berhak untuk mengajukan pemesanan pembelian saham baru dalam rangkan PMHMETD II. Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai 26 Januari 2021 sampai dengan 1 Februari 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper