Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Royke Tumilaar mendapatkan anugerah Bankers of The Year 2020 dalam ajang E-Awarding Infobank Top 100 Bankers 2020.
Bankir yang merintis karir sebagai analis di Bank Dagang Negara pada tahun 1999 ini dinilai telah memberikan kontribusi, dedikasi, kerja keras, komitmen, dan inovasi yang nyata bagi percepatan pembangunan ekonomi Indonesia hingga saat ini ketika memimpin BNI.
Anugerah tersebut disematkan Infobank kepada Royke usai menggelar Webinar bertema Banking & Financial Outlook 2021 “How Banking Leaders Manage Strategy To Rebound From Crisis” di Jakarta, Selasa (1 Desember 2020).
Dalam pesan-pesannya, Royke menuturkan bahwa BNI tengah melakukan transformasi menjadi bank yang semakin berperan di tingkat global.
Tranformasi juga menjadi faktor penting dalam menyesuaikan diri terhadap tantangan yang ditimbulkan selama pandemi. Transformasi tersebut berjalan dengan dukungan para BNI Hi-Movers yang terus memberikan terobosan dan inovasi layanan yang semakin baik bagi para nasabah.
“Tidak hanya internal Bank, namun peran para nasabah juga menjadi salah satu faktor yang menjadikan bank yang sehat di Indonesia. Paduan peran para BNI Hi-movers dan nasabah yang senantiasa setia menggunakan layanan BNI menjadi salah faktor penguat dalam upaya bersama mempercepat pemulihan ekonomi nasional, sehingga kita dapat menghadapi masa pandemi dengan lebih cepat serta tumbuh secara berkelanjutan ke depan,” ujarnya.
Royke juga mengatakan bahwa anugerah sebagai Bankers of The Year 2020 ini juga merupakan kejutan, karena banyak bankir senior lain yang juga sangat layak untuk mendapatkan penghargaan serupa. “Anugerah ini juga tidak akan dapat kami peroleh tanpa dukungan penuh para BNI Hi-movers dan seluruh stakeholders,” ujarnya.
Infobank sendiri mencatat bahwa tantangan yang akan dihadapi perekonomian Indonesia hingga tahun 2021 masih akan cukup berat, karena perekonomian domestik masih akan dibayangi oleh pandemi.
Namun, Indonesia patut bersyukur karena masih ada sektor-sektor tertentu yang menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi, salah satunya ada sektor perbankan.
Penyaluran kredit perbankan tahun depan diharapkan akan meningkat pesat dengan tetap mempertimbangkan manajemen risikonya. Dipadukan dengan pemulihan Covid – 19 yang semakin cepat, maka peluang pemulihan ekonomi pada tahun 2021 bukan suatu yang mustahil.
Sebagai bekal tahun depan, BNI telah mempertahankan kinerja yang cukup positif pada kuartal III tahun ini. Dimana BNI mampu membukukan laba bersih sebesar Rp4,32 triliun secara tahunan (year on year/ yoy) dan pertumbuhan total aset bersih sebesar 12,5%, yang didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 21,4%, yakni menjadi Rp 705,1 triliun pada kuartal III/2020.
Dengan pertumbuhan DPK tersebut, BNI pun memiliki fundamental yang kuat untuk tetap dapat menyalurkan kredit bahkan di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti ini. Penyaluran kredit BNI mengalami pertumbuhan sebesar 4,2% pada Kuartal III tahun 2020.
Manajemen tetap mengedepan pertumbuhan yang berkualitas serta mengutamakan perbaikan kualitas aset dengan mengidentifikasi sektor mana yang tepat untuk ekspansi kredit saat ini dan melakukan assessment secara komprehensif.