Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mendorong perbankan untuk kembali segera menurunkan suku bunga dan mempercepat penyaluran kredit sambil mempertimbangkan sektor potensial.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan penyaluran kredit pada masa pemulihan ekonomi hanya berkutat pada asimetri informasi dan persepsi risiko. Padahal, lanjutnya, perekonomian sudah mulai menggeliat pada akhir tahun ini sehingga dapat dipercepat lagi dengan kontribusi perbankan.
"Perbankan perlu menurunkan suku bunga dan percepat penyaluran kredit. Kita perlu mengatasi asimetri informasi dan persepsi risiko agar penyaluran kredit lebih lancar," katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indoensia 2020, Kamis (3/12/2020).
Adapun, Perry menyampaikan otoritas moneter melihat ada 4 subsektor yang kinerjanya sudah mulai tumbuh dan mampu meningkatkan fasilitas kreditnya seperti industri makanan dan minuman, telekomunikasi, industri logam dasar, dan kulit alas kaki.
Sementara itu, 6 subsektor masih perlu insentif dari pemerintah, 8 subsektor membutuhkan penjaminan kredit dari pemerintah.
"Permintaan kredit mereka akan lebih kuat dengan vaksinasi dan stimulus fiskal, insentif pajak dan kemudahan berusaha dari pemerintah," sebutnya.
Baca Juga
Perry memastikan kebijakan BI tetap akomodatif dan longgar pada tahun depan. "BI pun mendukung penuh pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan stimulus moneter dan makro prudensial," imbuhnya.