Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Indikator Ini Bikin Startup Dilirik Investor

Dari tiga indikator tersebut, dua di antaranya berhubungan dengan jumlah costumer.
Ilustrasi startup/
Ilustrasi startup/

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengungkap tiga indikator kemajuan suatu startup atau perusahaan rintisan, yang menarik buat investor.

Baik dari sektor e-commerce, financial technology (fintech), atau sektor riil seperti logistik, satu yang paling dilihat dari kacamata investor menurutnya, yaitu costumer based.

"Yang kedua active users. Kalau costumer besar, tapi ternyata tidak ada yang pakai, sama saja bohong. Kami bakal hitung yang namanya monthly active users atau MAU, itu penting," ujar Eddi dalam diskusi virtual 'Potensi Pasar dan Peluang Investasi Fintek Syariah Indonesia' bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Rabu (16/12/2020).

Eddi menggambarkan misal sebuah apps sudah di-download dua juta orang, tapi MAU hanya 200.000 atau 10 persen saja. Memang, bukan angka yang kecil kecil secara jumlah, tapi persentase yang minim menandakan ada sesuatu yang salah.

"Yang lain itu average ticket size atau average spending karena ini mempengaruhi total revenue yang diterima platform tersebut. Ada metrik-metrik lainnya, tapi utamanya tiga ini yang paling dilihat investor," tambahnya. 

Eddi pun mengingatkan agar para startup memahami betul di mana tahap mereka berada. Apakah masih early stage atau sudah dalam tahap growth stage, dan bagaimana mempersiapkan beberapa indikator kunci ketika mempresentasikan bisnisnya ke investor.

Enam indikator tersebut di antaranya, kapasitas founder beserta tim, potensi market, business concept, market competition, traction, dan strategic fit.

"Early stage startup yang paling penting itu yang kita lihat itu tim. Kalau growth stage, bukan lagi founder yang kami lihat, tapi traction atau revenue. Ini karena di early stage itu banyak yang berganti, dinamis, startup perlu tim dan founder yang reaktif, ulet, dan berkualitas," jelasnya.

Adapun, dalam growth stage, perkembangan harus sudah mapan sehingga founder bisa sedikit mundur, digantikan profesional yang menjaga bisnis day-to-day.

"Terakhir, business model itu penting juga buat kita. Bagaimana stsrtup mendapatkan revenue dan profit. Mungkin di awal belum tentu ada revenue, enggak apa-apa, tapi cara mendapatkannya itu harus jelas dari awal. Penting, karena kalau sampai salah jalan di tengah, sulit untuk putar balik," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper