Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Klaim Pangkas Bunga Kredit Konsumtif 3 Kali di Masa Pandemi

Sepanjang 2020 BNI telah melakukan penyesuaian bunga kredit sejalan dengan bunga acuan.
Aktivitas karyawati di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (11/6). Bisnis/Nurul Hidayat
Aktivitas karyawati di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Kamis (11/6). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Sejak masa pandemi, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengklaim telah memangkas suku bunga kredit segmen konsumtif sebanyak tiga kali.

Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan penyesuaian suku bunga dasar kredit (SBDK) pada segmen kredit konsumsi telah dilakukan sejak Maret 2020. Sepanjang 2020 BNI telah melakukan penyesuaian bunga kredit sejalan dengan bunga acuan.

Suku bunga kredit segmen konsumtif telah diturunkan sebanyak tiga kali seiring penurunan biaya dana (cost of fund/CoF). CoF BNI menunjukkan penurunan hingga 2,64 persen per Desember 2020.

Pertumbuhan kredit konsumsi dinilai penting bagi pemulihan ekonomi pada masa pandemi. Sebab, hal tersebut berkaitan erat dengan pertumbuhan permintaan domestik yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi.

"Penting bagi perbankan untuk turut meyakinkan kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian. Untuk itu, perseroan telah menyesuaikan SBDK pada segmen kredit konsumsi sejak Maret 2020," katanya, Rabu (6/1/2021).

Mucharom menyampaikan dalam penentuan suku bunga tetap mengacu pada kebijakan BI. Perseroan memperkirakan masih akan ada penyesuaian bunga dasar kredit sejalan dengan implementasi rangkaian program penanganan pandemi Covid-19, terutama vaksinasi.

Saat ini, BNI menetapkan SBDK untuk kredit konsumsi KPR sebesar 10 persen dan non-KPR 11,70 persen.

Adapun, data OJK mencatat suku bunga rata-rata kredit bank umum terus melandai sejak awal tahun 2020, baik di segmen modal kerja, investasi, maupun konsumsi.

Per Oktober 2020, suku bunga rata-rata kredit bank umum untuk di segmen modal kerja sebesar 9,38 persen, investasi 9,01 persen, dan konsumsi 11,05 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper