Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk. akan mengalihkan sebagian saham yang telah dibeli kembali untuk remunerasi bagi anggota direksi perseroan.
Dalam pengumuman di Harian Bisnis Indonesia pada hari ini (8/1/2021), direksi menyampaikan perseroan telah melaksanakan pembelian kembali saham berdasarkan keputusan RUPSLB yang diselenggarakan pada 2 September 2019.
Jumlah saham yang telah dibeli kembali tersebut (saham treasuri) seperti dilaporkan dalam laporan keuangan perseroan per 30 September 2020 sejumlah 2,5 juta saham dengan biaya perolehan seluruhnya sebesar Rp9,76 miliar, dengan demikian harga rata-rata sebesar Rp3.905,2 per saham.
Tujuan pembelian kembali saham adalah dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada anggota direksi atas kinerja perseroan.
Perseroan berencana melakukan alokasi dan distribusi sebagian dari saham treasuri tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan pemberian remunerasi yang bersifat variabel atas kinerja perseroan untuk tahun buku 2018.
Pengalihan sebagian saham treasuri dilakukan di luar Bursa Efek dengan melakukan pendistribusian langsung kepada pihak yang berhak atas remunerasi tersebut. Pihak-pihak yang akan menerima alokasi dan pendistribusian saham treasuri adalah anggota direksi yang menjabat di perseroan di antara periode 6 Maret 2017 sampai dengan 16 April 2020.
Pengalihan sebagian saham treasuri yaitu sejumlah 402.800 lembar saham yang akan dilaksanakan pada 25 Januari 2021, yang dialokasikan berdasarkan besaran remunerasi yang bersifat variabel atas kinerja perseroan untuk tahun buku 2018, dengan harga saham per tanggal 15 Februari 2019 yang telah dikomunikasikan kepada penerima pada 14 Februari 2019.
Saham treasuri yang akan dialokasikan dan didistribusikan tersebut adalah merupakan bagian dari remunerasi dalam bentuk bonus yang ditangguhkan, dengan demikian pada saat saham treasuri dibagikan pada 25 Januari 20121 tersebut, tidak akan dikenakan lock-up dan dengan demikian dapat ditransaksikan dan dipindah tangankan oleh pihak penerima, baik melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia dan di luar Bursa Efek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
