Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yakin The Fed Belum Tapering Tahun Ini, Bos BI: Pasar Keuangan Global Bakal Kondusif

BI melihat kebijakan suku bunga yang rendah dan likuiditas yang longgar masih akan tetap ditempuh oleh Bank Sentral AS tersebut, sejalan dengan kebijakan fiskal yang ekspansif.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini Federal Reserve belum akan melakukan tapering off atau mengurangi pembelian obligasi secara bertahap untuk mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Perry mengatakan, kebijakan suku bunga yang rendah dan likuiditas yang longgar masih akan tetap ditempuh oleh Bank Sentral AS tersebut, sejalan dengan kebijakan fiskal yang ekspansif.

“Kami belum melihat ada rencana tapering,” katanya dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (21/1/2021).

Perry mengutarakan, pihaknya juga masih terus mencermati kebijakan Bank Sentral di negara lainnya, selain AS. Kebijakan suku bunga yang rendah dan likuiditas yang longgar akan tetap pertahankan di sejumlah negara tersebut.

Kebijakan bank-bank sentral ini diyakini akan mendorong pasar keuangan global lebih kondusif, juga akan berdampak pada peningkatan aliran masuk modal asing ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Itu salah satu faktor kami lihat pasar keuangan global akan kondusif,” jelasnya.

Dalam paparannya, BI juga optimistis pemulihan ekonomi global akan terus berlanjut dan ketidakpastian pasar keuangan global akan menurun pada 2021.

Salah satunya dipengaruhi oleh arah kebijakan fiskal Pemerintah AS yang baru, di tengah kondisi likuiditas global yang besar dan suku bunga yang tetap rendah.

“Perkembangan ini kembali mendorong aliran modal ke negara berkembang dan menopang penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper