Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan mengikuti arahan pemegang saham terkait dengan rencana pembentukan holding atau induk usaha BUMN untuk pembiayaan usaha ultra mikro (UMi) serta UMKM.
Rencana pembentukan holding BUMN untuk UMi dan UMKM akan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan rencana pembentukan holding ultra mikro merupakan domain pemegang saham. Sehingga perseroan menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham terkait rencana tersebut.
"Kami para pihak yang akan di-holding-kan. Sehingga jawabannya diserahkan kepada pemegang saham. Dan kami akan mengikuti arahan pemegang saham," katanya, Kamis (21/1/2021).
Lebih lanjut, Sunarso mengatakan perseroan akan terus memacu kemampuan untuk menumbuhkan kredit dalam rangka membangkitkan UMKM agar dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Perseroan memasang target pertumbuhan kredit tahun ini sekitar 6%. Target pertumbuhan tersebut tetap fokus menyasar segmen UMKM dan mikro.
"Di 2021 tantangan kita adalah menumbuhkan kredit supata bisa berkontribusi untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi. Di 2020, secara nasional kredit tumbuh minus 2,4%. Saya kira BRI menyumbang kontribusi yang tumbuh positif," katanya.
Baca Juga
Terkait rencana aksi korporasi untuk akuisisi, perseroan selalu menjajaki kemungkinan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Yang pasti BRI selalu menganggarkan alokasi untuk akuisisi sekitar Rp5 triliun setiap tahun.
"Selalu kita anggarkan Rp5 triliun, tetapi kenyataannya memang juga enggak pernah pas ada yang kira kira cocok seharga itu. Nanti kita lihat apakah ada yang cocok untuk dalam rangka menciptakan value," imbuhnya.