Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. akan resmi efektif beroperasi pada 1 Februari 2021, setelah mendapatkan persetujuan dari OJK.
Persetujuan OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021 tentang Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk., serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank BRISyariah Tbk., Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk., sebagai Bank Hasil Penggabungan. Surat tersebut ditetapkan pada 27 Januari 2021.
Setelah izin dari OJK keluar, proses penggabungan usaha ketiga bank syariah tersebut akan dilanjutkan dengan permohonan persetujuan perubahan anggaran dasar kepada Kementerian Hukum dan HAM dan permohonan pencatatan saham tambahan ke Bursa Efek Indonesia.
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN Hery Gunardi menyatakan merger akan menghasilkan kinerja keuangan yang solid.
Per Desember 2020, tiga bank syariah BUMN tersebut mencatat total aset sebesar Rp239,56 triliun. Dana pihak ketiga mencapai sebesar Rp209,98 triliun.
Selanjutnya, pembiayaan mencapai Rp156,51 triliun, modal Rp22,61 triliun. Serta, laba bersih yang dibukukan senilai total Rp2,19 triliun.
Baca Juga
Lantas, siapa yang menyumbang laba paling besar dari total laba yang dibukukan pada tahun lalu?
Laporan keuangan bulanan bank syariah milik BUMN terakhir pada November 2020. Laba paling besar dibukukan oleh Bank Mandiri Syariah, diikuti BNI Syariah, selanjutnya BRIsyariah.
Bank Mandiri Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp1,25 triliun, tumbuh 13,64% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,1 triliun. Sedangkan total aset tercatat Rp118,29 triliun, tumbuh 11,92% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp105,69 triliun.
Adapun BNI Syariah membukukan laba bersih Rp441,73 miliar per 30 November 2020, turun 22,33% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp568,76 miliar. Sementara total aset sebesar Rp55,45 triliun, tumbuh 20% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp46,03 triliun.
Berikutnya, BRIsyariah membukukan laba bersih sebesar Rp242,91 miliar, melonjak dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp27,73 miliar. Adapun total aset sebesar Rp58,80 triliun, naik 52,64% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp38,05 triliun.