Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. memasuki babak baru dalam implementasi keuangan berkelanjutan yaitu dengan menerbitkan Panduan Sektor Perkebunan Kelapa Sawit.
Panduan tersebut bertujuan agar aktivitas pembiayaan sektor perkebunan kelapa sawit di perseroan selaras dengan prinsip keuangan berkelanjutan.
Inisiatif tersebut juga untuk mendorong praktik-praktik terbaik keberlanjutan di industri tersebut serta mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan berkontribusi positif dalam aksi mitigasi perubahan iklim.
Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan sebagian debitur pembiayaan kelapa sawit perseroan telah dan dalam proses mendapatkan sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) dan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
Selain itu, Bank juga mendorong agar debitur juga memiliki komitmen terhadap kebijakan No-Deforestation, No-Peat, No-Exploitation (N-DPE).
Fransiska melanjutkan perseroan juga mendorong debitur untuk memasukkan peran serta petani kelapa sawit dalam rantai pasok perusahaan perkebunan kelapa sawit sehingga tercipta ekosistem yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat membentuk rantai pasok yang bertanggung jawab sehingga pada akhirnya mendukung perekonomian rendah karbon.
Baca Juga
Penerapan keuangan berkelanjutan di CIMB Niaga telah dimulai sejak 2019, sejalan dengan Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017. Penerapan tersebut juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab CIMB Niaga sebagai warga Indonesia dan dunia dalam menjaga kelestarian lingkungan dan bumi demi generasi mendatang.
“Kami menilai implementasi keuangan berkelanjutan tidak dapat hanya dilakukan oleh Bank, namun harus melibatkan semua pihak. Oleh karena itu, CIMB Niaga mengajak seluruh stakeholders untuk bersama-sama mengimplementasikan keuangan berkelanjutan sehingga kita akan mendengar ‘Thank You From Tomorrow’,” ujar Fransiska melalui siaran pers, dikutip Minggu (31/1/2021).