Bisnis.com, JAKARTA -- Rencana pembentukan holding BUMN untuk pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dinilai bisa membantu proses pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. Dampak positif dapat timbul dari potensi terciptanya ekosistem pembiayaan murah melalui kehadiran holding ini.
Anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi Gerindra Kamrussamad mengatakan bantuan permodalan dengan biaya murah menjadi hal yang penting bagi pelaku usaha UMi dan UMKM.
Apalagi, ada banyak pelaku UMi dan UMKM mulai bangkit setelah pandemi dan membutuhkan pembiayaan lebih agresif dari lembaga keuangan formal.
“Dengan adanya holding BUMN yang akan dibentuk tahun ini, kami berharap dapat memperluas akses permodalan dengan bunga rendah sehingga para UMKM dapat menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia,” ujar Kamrussamad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/2/2021).
Menurutnya, sejak pandemi melanda dunia ada banyak sektor usaha di Indonesia yang terdampak negatif, termasuk UMKM. Akan tetapi, tanda-tanda kebangkitan para pelaku usaha sudah muncul terutama di penghujung 2020 lalu.
Kamrussamad mengungkapkan pembentukan holding UMKM untuk pembiayaan UMi dan UMKM akan membuat pelaku usaha mikro dan kecil dapat lebih berdaya untuk bangkit. Bahkan, potensi semakin banyaknya UMKM yang terlayani lembaga keuangan formal terbuka besar dengan hadirnya holding ini.
“Dibentuknya holding BUMN untuk pembiayaan UMi dan UMKM pada tahun ini, saya yakin dapat membantu para pelaku UMKM menjadi lebih terjangkau, terutama yang ultra mikro dari yang sebelumnya unbankable, menjadi bankable, sehingga mereka dapat naik kelas dan berkembang,” ujarnya.
Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyampaikan upaya pemerintah mengintegrasikan semua badan usaha agar proses pemulihan ekonomi berjalan cepat. Salah satunya, rencana holding yang akan dibentuk adalah holding ultra mikro.
"Transformasi sektor keuangan melalui Holding Ultra Mikro ini akan memperkuat ketahanan ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih berkualitas, mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kualitas nasabah UMKM dalam rangka keuangan inklusif," kata Erick di sebuah diskusi virtual akhir Januari lalu.
Ada tiga BUMN yang akan terlibat dalam holding ultra mikro, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero). Pembentukan holding dengan melibatkan tiga BUMN ini diyakini membuat efisiensi tercipta dalam hal pemberdayaan UMi dan UMKM.
"Holding UMKM juga menjadi market leader yang membuat pembiayaan UMKM lebih cepat dengan kualitas pembiayaan lebih baik. Ini pun akan diikuti oleh bank lain secara lebih luas," ujarnya.