Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial urun dana (fintech equity crowdfunding/ECF) LandX besutan PT Numex Teknologi Indonesia membuka diri merambah penerbitan saham UMKM prospektif di luar sektor properti.
Co-Founder LandX Romario Sumargo mengungkap salah satunya, yakni penerbitan ekuitas PT Casagro Futura Pratama yang berencana membagun pupuk karbon dengan bahan baku batubara yang berdomisili di Klaten, Jawa Tengah.
"Ketatnya proses seleksi penerbitan saham perusahaan rintisan di LandX menjadikan proyek ini istimewa, karena juga merupakan perusahaan perdana yang bukan berada di area LandX yang mayoritas adalah bisnis properti," ujar Romario dalam keterangannya, Senin (15/2/2021).
Seperti diketahui, LandX merupakan salah satu fintech urun dana ECF atau securities crowdfunding (SCF) resmi dengan status berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2020.
Sama seperti platform sejenis, LandX menerbitkan saham UMKM atau startup yang kemudian disebut 'Penerbit', untuk ditawarkan secara digital kepada masyarakat selaku investor urun dana, yang kemudian disebut 'Pemodal'.
Dalam proyek penerbitan terbaru LandX untuk proyek pupuk batubara dengan kapasitas produksi 800 ton per bulan ini, proyeksi kebutuhan investasi mencapai Rp7 miliar, dan saham yang ditawarkan ke masyarakat mencapai 90 persen.
Baca Juga
Proyeksi dividen yang akan didapatkan oleh pemegang saham dapat mencapai 25 persen pada tahun pertama dan 60 persen pada tahun kedua, bahkan lebih dari 100 persen untuk tahun ketiga dan seterusnya.
"Berdasarkan proyeksi perusahaan, investasi ini relatif menguntungkan dengan minim risiko. Penawaran saham ini hanya berlangsung selama 45 hari dimulai tepat hari ini 15 Februari 2021 dengan jumlah 7.000 lot dan harga penawaran saham per lot adalah Rp1 juta," tambahnya.
Director & Founder Casagro Group Vito Tjahyadi menambahkan bahwa proyek pupuk karbon dengan bahan baku batubara ini sendiri merupakan penemuan inovatif terbaru karya anak bangsa di bidang pertanian yang telah diakui dunia.
Dengan kebutuhan dari sektor pertanian yang semakin meningkat dan akan berbanding lurus dengan pendapatan berulang, pihaknya selaku penerbit sudah melakukan penetrasi pasar dan edukasi, sehingga yakin tahun pertama sudah bisa membagikan dividen.
"Batubara sendiri sebenarnya merupakan fosil tanaman yang telah mati ribuan tahun lamanya dan masih menyimpan kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan dengan proses aktivasi yang ditemukan oleh pemilik paten. Maka unsur hara tersebut dapat lepas dari ikatan karbon untuk dikembalikan ke dalam tanah," ungkapnya.
Vito menceritakan, penemuan baru di bidang pertanian pada tahun 2020 ini merupakan besutan H. Umar Hasan Saputra, dibuktikan dengan di dapatkannya U.S. Patent / Paten Amerika, menjadikannya orang Indonesia pertama dan satu-satunya yang mendapatkan U.S. Patent sebagai pemilik, penemu serta pengguna dari produk pupuk batubara.
"Pada bulan Desember 2020, PT Casagro Futura Pratama telah diberikan hak eksklusif dari pemilik paten untuk dapat mendirikan pabrik pupuk batubara di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dan sekaligus mendistribusikan produk batubara tersebut di 6 Kabupaten wilayah Karesidenan Surakarta," tambahnya.
Harapannya, dengan dibangun pabrik pupuk batubara ini akan meningkatkan kesejahteraan para petani Indonesia karena produk batubara ini merupakan produk terobosan yang inovatif di bidang pertanian yang akan meningkatkan hasil produksi para petani di berbagai macam tanaman pangan.
Di sisi lain, penggunaan batubara sebagai pupuk merupakan jawaban atas keinginan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah batubara yang selama ini hanya digunakan sebagai bahan bakar.
"Dari hasil percobaan selama 1 tahun terakhir, pupuk batubara telah terbukti dapat meningkatkan hasil panen. Sebagai contoh misal pada tanaman padi dapat meningkatkan produksi sebesar 23,5 persen, meningkatkan pendapatan bersih Rp5,5 juta per 1,35 hektar dibandingkan budidaya tanpa menggunakan pupuk batubara," jelasnya.
Meskipun ada kekurangan supply yang begitu besar, jumlah pemain di industri pupuk tidak bertambah secara signifikan karena terkendala entry barrier terlalu tinggi, kelangkaan supply bahan baku pupuk, serta sumber daya manusia (SDM) yang terpusat di desa.
Oleh karena itu, PT Casagro Futura Pratama mengajak para investor anyar LandX dan masyarakat luas untuk membantu sektor pertanian lokal sekaligus memiliki saham dari perusahaan yang memiliki potensi sangat besar pada tahun-tahun mendatang.
Vito mengungkap Indonesia memiliki total luas lahan pertanian 42 hektar dengan jumlah produksi pupuk lokal mencapai 12 juta ton per tahun. Tetapi, total luas lahan dengan total produksi pupuk di Indonesia belum sebanding, dan sering mengakibatkan kelangkaan pupuk di level petani.
Selain itu, masyarakat selama ini hanya mengenal dua jenis pupuk yakni kimia dan organik, di mana keduanya tidak dapat memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Maka pupuk batubara bisa menjadi solusi atas kekurangan supply pupuk tersebut.
Menurut Perhimpunan Ekonomi Pertaniana Indonesia (Perhepi), potensi terjadinya kelangkaan pupuk pada tahun 2021 masih cukup besar, karena perbedaan yang signifikan antara kebutuhan dengan alokasi yang diberikan pemerintah.
Padahal, Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ketika produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II/2020 minus hingga 5,32 persen, semua sektor dilaporkan rata-rata mengalami pertumbuhan minus, kecuali pertanian, infokom dan pengadaan air.
Sektor pertanian bahkan mencatatkan pertumbuhan positif hingga 16,24 persen. Hal ini menunjukkan pertanian sebagai sektor yang relatif mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2020.
Sebelumnya, LandX mengaku fokus menggarap pendanaan sektor properti yang notabene memiliki risiko keuangan yang rendah karena memiliki Underlying Asset, di mana UMKM selalu penerbit pasti memiliki tanah dan bangunan yang bisa menjadi safety net.
Oleh karena itu, para Pemodal anyar LandX dapat merasa aman karena memiliki garansi berupa aset jika pada masa mendatang perusahaan tersebut menghadapi gangguan bisnis.
Sebagai contoh, usaha kos-kosan merupakan salah satu perusahaan yang telah menjadi Penerbit lewat platform LandX. Platform akan merilis penerbitan dengan menunjukkan prospek usaha, seperti fasilitas dan kondisi, seberapa besar tingkat okupansi, dan tentunya aset properti tersebut.
Masyarakat yang telah mendaftar platform LandX selaku pemodal dan menyetorkan dana, akan menerima imbalan dalam bentuk kepemilikan saham, serta pembagian dividen dari keuntungan usaha kos-kosan tersebut dalam periode waktu tertentu.