Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Bumi Arta (BNBA) Siap Penuhi Modal Inti Rp3 Triliun. Bagaimana Caranya?

Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono menjelaskan bahwa perseroan telah mempertimbangkan setiap opsi untuk dapat meningkatkan kinerja bank dan memenuhi permodalan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Presiden Direktur PT Bank Bumi Arta Tbk Wikan Aryono (ketiga kanan), bersama Komisaris Independen M. Sjariffudin (dari kiri), Wakil Preskom Daniel Budidharma, Preskom Rachmat MS, Direktur Hendrik Atmaja, dan Direktur Hendra Jonathan menyapa wartawan, usai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Bank Bumi Arta Tbk Wikan Aryono (ketiga kanan), bersama Komisaris Independen M. Sjariffudin (dari kiri), Wakil Preskom Daniel Budidharma, Preskom Rachmat MS, Direktur Hendrik Atmaja, dan Direktur Hendra Jonathan menyapa wartawan, usai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Rabu (19/6/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bumi Arta Tbk. menyatakan bakal memenuhi kewajiban modal inti minimum sebesar Rp2 triliun pada 2021 dan Rp3 triliun pada 2022, sesuai dengan ketentuan OJK.

Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono menjelaskan bahwa perseroan telah mempertimbangkan setiap opsi untuk dapat meningkatkan kinerja bank dan memenuhi permodalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Perseroan juga meyakini bahwa kewajiban tersebut akan dapat dipenuhi sesuai dengan waktu yang diberikan.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi, Bank Bumi Arta mencatatkan modal inti sebesar Rp1,46 triliun per 30 September 2020.

"Seperti dalam surat jawaban tertulis kami kepada Bursa Efek Indonesia, kami sudah mengkonfirmasikan bahwa kami mempertimbangkan semua opsi untuk dapat meningkatkan kinerja bank dan memenuhi permodalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Dan kami merasa yakin bahwa hal tersebut akan dapat dipenuhi pada waktunya," katanya dalam public expose insidental, Selasa (23/2/2021).

Lebih lanjut, Wikan menyampaikan perseroan saat ini belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa.

"Mungkin belum, karena kami masih mempertimbangkan opsi yang tersedia dan kami akan melakukan evaluasi yang bisa berdampak pada kemajuan bersama," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper