Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bumi Arta Tbk. menyatakan bakal memenuhi kewajiban modal inti minimum sebesar Rp2 triliun pada 2021 dan Rp3 triliun pada 2022, sesuai dengan ketentuan OJK.
Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono menjelaskan bahwa perseroan telah mempertimbangkan setiap opsi untuk dapat meningkatkan kinerja bank dan memenuhi permodalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Perseroan juga meyakini bahwa kewajiban tersebut akan dapat dipenuhi sesuai dengan waktu yang diberikan.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi, Bank Bumi Arta mencatatkan modal inti sebesar Rp1,46 triliun per 30 September 2020.
"Seperti dalam surat jawaban tertulis kami kepada Bursa Efek Indonesia, kami sudah mengkonfirmasikan bahwa kami mempertimbangkan semua opsi untuk dapat meningkatkan kinerja bank dan memenuhi permodalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Dan kami merasa yakin bahwa hal tersebut akan dapat dipenuhi pada waktunya," katanya dalam public expose insidental, Selasa (23/2/2021).
Lebih lanjut, Wikan menyampaikan perseroan saat ini belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa.
"Mungkin belum, karena kami masih mempertimbangkan opsi yang tersedia dan kami akan melakukan evaluasi yang bisa berdampak pada kemajuan bersama," imbuhnya.