Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerek Pendapatan Komisi, Bank Andalkan Layanan Digital

Perbankan mengandalkan layanan digital untuk meningkatkan pendapatan nonbunga di tengah masa pandemi.
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri di Tangerang, Banten./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri di Tangerang, Banten./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank masih mengandalkan peningkatan transaksi melalui layanan digital untuk mendorong pendapatan nonbunga pada tahun ini.

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pendapatan nonbunga perseroan di segmen ritel banyak berasal dari fee transaksi digital, forex ritel, dan fee dari produk wealth management.

"Kami fokus di layanan Preferred Banking untuk fee income dan kami terus mempromosikan transaksi digital untuk pembelian dan pembayaran, seperti bill payment, top up dan lain-lain," katanya, Senin (8/3/2021).

Lani mengatakan fee dari transaksi digital menunjukkan tren kenaikan. Pada tahun lalu, fee dari transaksi digital di segmen ritel saja naik 20 persen. Dia berharap pencapaian itu dapat bertahan naik sampai dengan akhir tahun ini.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. Ebeneser Girsang mengatakan kenaikan transaksi digital menunjukkan tren yang positif, meski tidak disebutkan angkanya. Untuk itu, perseroan terus melakukan kerja sama dengan fintech dan terbaru dengan Modal Rakyat.

Dia berharap kerja sama ini tidak sebatas kredit, tetapi meningkat kepada layanan perbankan dalam bentuk layanan digital dari sisi aset maupun liabilitas.

Excecutive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan perseroan berharap tahun 2021 lebih membaik sehingga fee based income atau pendapatan nonbunga dapat tumbuh positif seiring dengan adanya recovery transaksi.

Sebagai informasi, pendapatan nonbunga BCA menurun tipis 0,5 persen yoy menjadi Rp20,2 triliun pada tahun lalu. Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja 2020 menjelaskan penurunan penurunan fee based income atau pendapatan non bunga sedikit banyak disebabkan dari menurunnya transaksi dari penggunaan kartu debit dan kredit selama pandemi Covid-19 berlangsung.

Meski begitu, transaksi digital BCA tetap mencatatkan kenaikan lewat sederet inisiatif digital yang sudah dilakukan BCA jauh sebelum pandemi.

Hera memerinci sepanjang 2020, jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking terus bertumbuh dengan pesat, yakni sebesar 50,7 persen yoy. Sepanjang tahun lalu, BCA memproses lebih dari 30 juta transaksi per hari secara rata-rata, atau naik 18,3 persen dari 2019.

"BCA akan terus melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan keunggulan layanan perbankan transaksi dalam mendukung pertumbuhan jumlah nasabah maupun jumlah transaksi yang dilakukan di dalam ekosistem pembayaran BCA, terutama transaksi melalui jaringan internet banking dan mobile banking," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper