Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisi VI DPR: Perbedaan Bisnis Bukan Penghalang Sinergi BRI-PNM-Pegadaian

Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus menjelaskan alih-alih berdampak negatif, holding ultramikro justru akan membuat ketiga BUMN yang terlibat lebih bisa membawa pengaruh positif bagi pelaku UMKM dan usaha ultramikro.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - DPR menyebut perbedaan fokus bisnis di antara para perusahaan yang bakal tergabung dalam holding BUMN ultramikro, bukanlah masalah.

Seperti diketahui, pemerintah berencana membentuk holding ultramikro dengan menggabungkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dengan PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus menjelaskan alih-alih berdampak negatif, sinergi justru akan membuat ketiga BUMN ini lebih bisa membawa pengaruh positif bagi pelaku UMKM dan usaha ultramikro.

Menurutnya, sinergi BRI, PNM, dan Pegadaian akan membuat peluang masyarakat mengakses fasilitas perbankan lebih terbuka. Selama ini, dia menilai masih banyak nasabah Pegadaian dan PNM yang kurang mendapat literasi keuangan dan terjangkau layanan perbankan (unbankable).

"Biaya operasional Pegadaian dan PNM akan berkurang karena pengembangan bisnis mereka bisa berjalan satu pintu. Hal ini membuat ekosistem pembiayaan dan pelayanan untuk UMKM serta pelaku UMi dapat berjalan lebih luas serta berkesinambungan," tutur Deddy dalam keterangannya, Jumat (12/3/2021).

Politikus PDI Perjuangan ini menilai sinergi BUMN untuk ultra mikro akan membawa keuntungan dalam jangka panjang dalam hal pengembangan layanan. Hasilnya, di masa depan pemerintah bisa semakin berkonsentrasi untuk memperkuat daya beli masyarakat untuk menyerap produk-produk UMKM dalam negeri.

"Pembentukan holding ini adalah strategi yang akan memberikan keuntungan dalam jangka panjang. Pembentukan holding pembiayaan ultra mikro adalah kebijakan sangat strategis dalam rangka membentuk ekosistem pembiayaan pelaku usaha ultra mikro secara sistematis dan berkelanjutan," tambahnya.

Dukungan atas rencana integrasi ekosistem ultra mikro juga disampaikan oleh Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron. Dia mengatakan pembentukan holding ultra mikro yang melibatkan BRI, Pegadaian dan PNM diharap dapat merekonstruksi ekonomi nasional ke sektor produktif di segmen masyarakat kelas bawah.

"Kami justru mendukung saja, karena ini bagus untuk rekonstruksi ekonomi nasional. Selama ini masih banyak pembiayaan condong ke sektor korporasi seperti properti besar," sebutnya.

Herman menyampaikan dengan integrasi ini BRI, Pegadaian, dan PNM akan menjadi lebih kuat dari sisi data dan penghimpunan dana masyarakat. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada bunga yang lebih terjangkau dan akselerasi pembiayaan yang lebih kuat ke segmen mikro.

Dia pun berharap, tren ini akan memperbaiki kualitas ekonomi dari sektor ultra mikro sehingga diikuti lebih banyak lagi bank-bank nasional lainnya. Herman menjelaskan segmen mikro terbukti paling tahan dalam masa pandemi. Shock awal pandemi dapat dibalikkan kembali dengan peningkatan operasional bisnis dalam beberapa bulan terakhir periode 2020.

Hal ini pun cukup membantu banyak perusahan di sektor keuangan termasuk BRI dalam menjaga kualitas pembiayaan di masa pandemi. Komisi VI pun akan tetap mengawal kinerja holding ultra mikro untuk tetap menjalankan misinya mengembangkan UMKM.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, saat ini 65 persen dari kurang lebih 54 juta pelaku usaha ultramikro belum terlayani lembaga keuangan formal. Padahal, pelaku usaha mikro mendominasi wirausahawan di Indonesia.

Sinergi tiga BUMN untuk ultramikro harapannya mampu merealisasikan target memperluas pendanaan bagi kurang lebih 29 juta pelaku usaha ultramikro hingga 2024 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper