Bisnis.com, MEDAN- PT Bank pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Utara (Bank Sumut) membukukan kenaikan aset menjadi sebesar Rp33,5 triliun hingga akhir tahun 2020. Angka itu naik 5,6 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun 2019 yang berjumlah Rp31,7 triliun.
Hal tersebut dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) sekaligus Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) di Kantor Pusat Bank Sumut, Senin (15/3/2021).
Dari sisi pendanaan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Sumut mencapai Rp26,9 triliun atau meningkat 7,06 persen (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp23,6 triliun dengan kualitas kredit yang membaik. Angka non-performing loan (NPL) atau kredit macet di bank ini pada tahun 2020 menurun dibandingkan dengan tahun 2019, dari 4,36 persen menjadi 3,54 persen.
Adapun, Bank Sumut membukukan laba bersih sebesar Rp515 miliar. Jumlah ini menurun sebesar 5,54 persen dibandingkan laba bersih tahun 2019.
"Hal ini karena perseroan memupuk cadangan (CKPN) sebagai antisipasi melonjaknya NPL terkait program restrukturisasi kredit sebagaimana POJK 11/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Virus Covid-19," kata Direktur Utama Bank Sumut Muchammad Budi Utomo, Senin (15/3/2021).
Dalam RUPS Tahunan dan RUPS-LB tersebut, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi selaku pemegang saham pengendali diwakilkan oleh Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajeckshah (Ijeck). Selain itu hadir juga paara Bupati dan Wali Kota pemegang saham Bank Sumut serta jajaran Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Bank Sumut.
Ijeck mengatakan, seluruh pemegang saham setuju dengan hasil RUPS tahunan dan RUPS LB tersebut.
"Seperti biasa tiap tahun RUPS perusahaan akan dilaksanakan dan menyampaikan deviden yang didapat di 2020. Dan semua pemegang saham sudah setuju dan menerima hasil laporan buku," kata Ijeck usai rangkaian RUPS Tahunan dan RUPS LB, Senin (15/3/2021).
Dia menuturkana, ada beberapa masukan yang disampaikan pemegang saham kepada direksi Bank Sumut, antara lain terkait efisiensi biaya operasional agar target kinerja Bank Sumut tahun 2021 tercapai.
Sementara itu, dalam RUPS LB, pemegang saham sepakat menetapkan Syaiful Azhar sebagai Komisaris Utama Independen Bank Sumut. Agenda lainnya adalah pemberian kewenangan bagi Dewan Komisaris untuk mengesahkan penerbitan saham kuartal II, III dan IV Tahun 2021 dan kuartal I/2022. Dewan Komisaris juga mengesahkan penetapan dana CSR serta persetujuan untuk memulai proses pelaksanaan IPO (Initial Public Offering) PT Bank Sumut.