Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank QNB Indonesia Tbk. telah memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp 3 triliun yang akan diterapkan pada 2022. Hal tersebut untuk memperkuat kondisi fundamental perusahaan.
Pemenuhan kewajiban ini dilakukan lebih cepat dari yang ditetapkan regulator dengan penambahan modal yang oleh pemegang saham pengendali QNB Group sebesar US$30 juta atau sekitar Rp442 miliar pada pertengahan Oktober 2020 lalu.
Direktur Kepatuhan Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin dalam acara Public Expose Insidentil Bank QNB Indonesia mengatakan dengan penempatan dana tersebut, modal inti bank menjadi Rp3,2 triliun per akhir Desember 2020.
"Seiring dengan pandemi Covid-19 dan pelemahan aktivitas ekonomi, kinerja industri perbankan mengalami tekanan signifikan. Menghadapi tantangan tersebut, kami fokus melakukan sejumlah langkah dan penyesuaian strategi untuk memperkuat fundamental bank. Salah satunya dengan penambahan modal oleh pemegang saham pengendali," katanya seperti dikutip melalui siaran pers pada Selasa (16/3/2021).
Sepanjang 2020, Bank QNB Indonesia berhasil menjaga likuiditas tetap sehat. Hal ini tercermin pada loan to deposit ratio (LDR)/rasio intermediasi makroprudensial (RIM) sebesar 97% per akhir kuartal IV-2020.
Sementara itu, liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 210,2% dan net stable funding ratio (NSFR) 108% atau di atas ketentuan minimum regulator saat ini 85%. Sebagai informasi, LCR merupakan rasio untuk mengukur likuiditas jangka pendek, sedangkan NSFR untuk mengukur likuiditas jangka panjang.
Chief Financial Officer Bank QNB Indonesia Soemenggrie Jongkamto menjelaskan bahwa semua rasio tersebut berada di atas ketentuan regulator dan menunjukkan bahwa kondisi likuiditas bank sehat. Selain itu rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) terjaga pada level yang sehat, yaitu 24,5% per akhir Desember 2020 yang disebabkan penambahan modal dari pemegang saham pengendali kami QNB Group.
“Rasio CAR tersebut menunjukkan bank memiliki kemampuan ekspansi yang kuat. QNB Group terus mendukung pengembangan bisnis di Indonesia dan melihat pentingnya pasar ini dalam mendukung pencapaian visinya menjadi institusi keuangan terkemuka di wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara,” tuturnya.
Sebagai salah satu bentuk komitmen pengembangan bisnis di Indonesia, Bank QNB Indonesia terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital untuk menyediakan produk dan layanan yang unik kepada nasabah. Sampai dengan awal tahun ini Bank QNB Indonesia telah meningkatkan kemampuan platform digital dengan berbagai fitur baru, seperti pembukaan deposito berjangka secara online.
Ke depan Bank QNB Indonesia terus mengembangkan platform digital baru dan lebih canggih yang dapat meningkatkan pelayanan nasabah, seperti QNB Indonesia mobile banking yang baru dengan registrasi mandiri (self-registration) serta fitur transaksi valuta asing (foreign exchange).
Selain itu Bank QNB Indonesia juga melakukan kemitraan dengan perusahaan teknologi keuangan (financial technology) untuk mengembangkan produk dan layanan baru, seperti produk pinjaman digital.
“Ini tentu sejalan dengan rencana kami dalam mengembangkan diri menjadi salah satu bank internasional terkemuka di Indonesia yang menawarkan berbagai produk dan layanan inovatif berbasis teknologi digital untuk segmen korporasi dan segmen ritel mass affluent,” ujar Direktur Risiko Bank QNB Indonesia Adhiputra Tanoyo.