Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Sektor UMKM Pertanian Bawa Kabar Bahagia

Hanya usaha masyarakat di bidang pertanian yang masih tumbuh sebesar 16,7 persen di akhir 2020. Sementara, industri pengolahan tumbuh sebesar 1,5 persen, konstruksi (-17,9 persen), perdagangan (-3,2 persen), real estate (13,0 persen), dan jasa kemasyarakatan (2,0 persen).
Petani memikul benih padi yang akan di tanam pada lahan pertanian di Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). /Antara
Petani memikul benih padi yang akan di tanam pada lahan pertanian di Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Survei Bank Indonesia (BI) mengungkap bahwa hanya sektor UMKM pertanian masih tumbuh positif di tengah tekanan pandemi Covid-19.

“Dari 6 sektor utama UMKM, yang masih tumbuh positif adalah pertanian. Ini sebuah kabar bahagia,” kata Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Resmi Sari dalam paparannya di webinar ‘Memulihkan Ekonomi Dengan Menyelamatkan UMKM Dari Krisis, Efektif?’, Jum’at (19/3/2021).

Berdasarkan survei BI, hanya usaha masyarakat di bidang pertanian yang masih tumbuh sebesar 16,7 persen di akhir 2020. Sementara, industri pengolahan tumbuh sebesar 1,5 persen, konstruksi (-17,9 persen), perdagangan (-3,2 persen), real estate (13,0 persen), dan jasa kemasyarakatan (2,0 persen).

“Ini berarti sama sekali tidak ada pergerakan meskipun di sisi skala usaha cenderung menurun, tapi sudah mulai menunjukkan peningkatan,” kata Yunita.

Survei BI menunjukkan pengembangan kredit UMKM di 2020 berada di angka -1,8 persen sebab tekanan yang diberikan semasa pandemi. Sedangkan, secara pangsa kredit sudah cukup tinggi dengan alokasi 19,7 persen.

Terkait kualitas kredit, Yunita menyebut kualitas kredit masih di bawah threshold atau sebesar 3,95 persen. Adapun, jumlah rekening kredit sebanyak 16 juta yang didominasi oleh usaha mikro (72,5 persen), disusul kecil (13,2 persen) dan menengah (14,4 persen).

“Jadi merupakan suatu harapan juga bahwa kelompok usaha mikro sudah semakin banyak masuk ke dalam masintream-nya financial institution atau perbankan,” jelasnya.

Selain itu, secara umum hasil survey menunjukkan 87,5 persen UMKM di Indonesia terdampak pandemi Covid-19. Sebanyak 83,2 persen dari mereka terdampak negatif di sisi penjualan.

Sedangkan, terdapat 12,5 persen dari responden yang tidak terdampak bahkan 27,6 persen dari mereka menunjukkan peningkatan penjualan.

“Jadi despite sad stories, masih ada yang menunjukka peningkatan penjualan. Strateginya jualan [secara] online dan menambah variasi produk,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper