Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan mendukung akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan di daerah, salah satunya dengan mendorong bank perkreditan rakyat (BPR) dan lembaga keuangan mikro masuk dalam platform digital.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pihaknya memiliki rencana aksi untuk mendukung road map inovasi keuangan digital 2020-2024. Untuk itu, beberapa insiatif dilakukan OJK agar masyarakat dapat memperoleh keuntungan dari pengembangan digitalisasi.
Wimboh mengatakan inovasi keuangan digital akan masuk kepada ekosistem di daerah. Inisiatif itu terutama bagi BPR dan lembaga keuangan mikro agar masuk dalam platform digital.
"Meskipun daerah tertentu masih perlu buku tetapi tetap untuk jual produk kita sediakan dengan digital. Jadi nanti semua nasabah BPR dan lembaga keuangan mikro harus platform digital," katanya dalam pembukaan Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021 dan Launching P2DD (Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah), Senin (5/4/2021).
Menurutnya, digitalisasi di BPR dan lembaga keuangan mikro akan memudahkan pengawasan yang dilakukan OJK. Selain itu, konsolidasi dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.
Wimboh menyebut BPR saat ini telah melakukan white labelling dengan beberapa bank, sehingga BPR dapat mengikuti bank yang menjadi induknya dan tidak perlu membangun platform digital.
Baca Juga
Ke depan, OJK akan memperkuat platform penjualan secara digital yang dimilikinya saat ini yakni UMKM-MU, dengan pembiayaan yang murah.
"Untuk pembiayaan sangat murah, kita kolaborasikan dengan lembaga keuangan mikro dan bank wakf mikro," imbuhnya.