Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berpendapat optimalisasi penyaluran kredit melalui teknologi finansial (tekfin/fintech) yang lebih agresif masih membutuhkan waktu.
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Supari menyampaikan perseroan sudah melakukan kerja sama channelling dengan 2 perusahaan fintech dan 2 perusahaan ride hailing sejak tahun lalu.
Bank BRI, bahkan sempat menawarkan channelling kredit senilai Rp1 triliun untuk salah satu perusahaan fintech. Namun, realisasinya tidak lebih dari Rp50 miliar.
"Kami menganggap tekfin itu sebagai unit bisnis kami juga, kami salurkan kredit. Kami buka akses seluas-luasnya. Kami salurkan KUR lewat mereka. Namun memang masih belum banyak," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia menyampaikan perseroan pun menerapkan bagi hasil yang cukup kompetitif bagi sejumlah perusahaan mitra dari sektor fintech.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing tekfin sekaligus memberi peluang bagi pelaku UMKM non-bankable mendapat pembiayaan lebih murah.
Baca Juga
Lebih lanjut, Supari menuturkan pola bisnis tekfin nasional sejauh ini masih terlalu fokus pada pembiayaan konsumer. Pembiayaan untuk pelaku usaha masih belum begitu banyak.
"Bagaimana pun, kapasitas bisnis diperlukan untuk memastikan pelaku usaha tersebut memberikan data valid atau tidak. Tetap perlu survei langung," katanya.