Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Sempat Turun, BNI Akui Raup Pendapatan dari Bank Syariah Indonesia (BSI)

Direktur Layanan dan Jaringan Ronny Venir mengatakan perseroan awalnya memiliki anak usaha syaraih dengan aset sekitar Rp50 triliun. Dengan merger, artinya aset BNI syariah harus dilepas dan menurunkan aset konsolidasi perseroan.
Gedung BNI/Istimewa
Gedung BNI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mengakui aset perseroan menurun sejalan dengan adanya merger PT Bank BNI Syariah dan dua bank syariah anak BUMN lainnya menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Namun, perseroan memastikan tetap mendapatkan dorongan pendapatan dari percetakan laba dan integrasi bisnis.

Direktur Layanan dan Jaringan Ronny Venir mengatakan perseroan awalnya memiliki anak usaha syaraih dengan aset sekitar Rp50 triliun. Dengan merger, artinya aset BNI syariah harus dilepas dan menurunkan aset konsolidasi perseroan.

"Namun, kami tetap menerima pendapatan dari percetakan laba Bank BSI, karena kepemilikan saham kami mencapai 25%," katanya, Kamis (6/5/2021).

Adapun, BSI mencatatkan laba bersih sebesar Rp742 miliar pada kuartal I/2021, naik 12,85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp657 miliar.

Kenaikan kinerja kuartal I/ 021 didorong oleh kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil sampai kuartal I/2021 sebesar 5,16% secara year on year (yoy).

Ronny menyampaikan integrasi bisnis dengan BSI juga masih berjalan sangat erat. Banyak kolaborasi pembiayaan dan penghimpunan dana yang masih berjalan beriringan.

"Kami juga terus tetap dapat menawarkan nasabah konvensional kami yang membutuhkan produk syariah kepada BSI," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper