Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. telah menyiapkan berbagai strategi untuk ekspansi bisnis yang terukur demi memperoleh laba pada 2021.
Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengatakan beberapa strategi yang telah disiapkan di antaranya melalui refocusing market kredit dengan lebih menyasar pada kredit yang tidak memiliki risiko tinggi.
"Khususnya segmen ASN dan Pensiunan serta melalui Penawaran Umum Terbatas VII pada kuartal IV/2021," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (7/5/2021).
Sebagai informasi, Bank Banten membukukan rugi bersih senilai Rp308,16 miliar sepanjang tahun lalu. Rugi tersebut melonjak 124,02 persen secara tahunan atau jika dibandingkan dengan rugi pada 2019, yang senilai Rp137,56 miliar. Sementara itu, rugi sebelum pajak tercatat senilai Rp260,72 miliar atau naik 44,28 persen yoy.
Selain itu, bank dengan kode emiten BEKS ini juga telah menyiapkan empat grand design strategi penguatan. Pertama, melalui penguatan talenta perusahaan di mana segenap insan Bank Banten harus memiliki standar profesional yang tinggi.
Kedua, melakukan penguatan permodalan dan likuiditas. Ketiga, Bank Banten berupaya melakukan ekspansi bisnis yang terukur melalui penyelarasan model bisnis.
Keempat, mengakselerasi transformasi digital dalam rangka integrasi pengembangan teknologi informasi untuk menunjang terlaksananya Ekosistem Keuangan Daerah.
Sebelumnya pada awal 2021, Bank Banten berhasil memperoleh pendanaan sebesar Rp1,871 triliun dari Penawaran Umum Terbatas VI yang dilaksanakan pada akhir Desember 2020 hingga awal Januari 2021.
Dengan terlaksananya aksi korporasi tersebut, kepemilikan saham Pemprov Banten di Bank Banten melalui PT Banten Global Development meningkat menjadi 78,21 persen, sedangkan 21,79 persen lainnya dimiliki oleh publik.
"Kami berharap berbagai strategi yang telah kami siapkan ini dapat menjadikan Bank Banten sebagai Bank Jawara, jago dan juara melalui pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan, memberikan nilai tambah kepada seluruh nasabah, masyarakat dan para pemangku kepentingan serta mengakselerasi peningkatan pertumbuhan perekonomian Provinsi Banten," kata Agus.
Baca Juga : Bank Banten dan BRI Perkuat Kerja Sama Strategis |
---|
Adapun, Bank Banten resmi dinyatakan sebagai bank dengan peringkat komposit tiga, yang siap melakukan pengembangan bisnis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Status ini disematkan setelah Bank Banten berhasil memenuhi empat persyaratan dari sisi permodalan, likuiditas, penyelesaian kredit bermasalah, dan penggantian jajaran manajemen.
Surat pemberitahuan status Bank Banten dari OJK diterima langsung oleh Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) di Jakarta pada Kamis (6/5/2021).
"Alhamdulillah. Hari ini Bank Banten dinyatakan sehat oleh Otoritas Jasa Keuangan," kata Wahidin.