Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ATM Link Awalnya Dibentuk agar Nasabah Lebih Efisien, Kini Mau Dikenai Biaya

Selain meningkatkan efisiensi bank, ATM Link juga disebut dapat memberikan dampak efisiensi bagi para nasabah karena memangkas biaya transaksi sekitar Rp7,3 triliun per tahun.
ATM Link. - ilustrasirnrn
ATM Link. - ilustrasirnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Topik soal ATM Link masuk dalam deretan topik yang paling banyak dibicarakan di twitter, Jumat (21/5/2021) pagi.

Penyebabnya, bank-bank BUMN atau bank Himbara yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN mengenakan biaya transkasi untuk cek saldo dan tarik tunai mulai 1 Juni 2021. Biaya transaksi untuk cek saldo dikenakan Rp2.500, sedangkan tarik tunai Rp5.000.

Sebelumnya, nasabah keempat bank pelat merah bisa menikmati kedua transaksi tersebut secara gratis alias Rp0.

Dalam pemberitahuan resmi di situs bank BUMN disebutkan pengenaan biaya transaksi tersebut bertujuan mendukung kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.

Sebagai informasi, ATM Link resmi hadir pada Desember 2015. ATM ini merupakan hasil sinergi mesin anjungan tunai mandiri antar bank milik pemerintah yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN.

Pada awal peluncurannya, kehadiran mesin ATM Link disebut akan meningkatkan efisiensi bank dan juga para nasabah.

Kala itu Ketua Himbara Asmawi Syam menjelaskan dari sisi bank bisa lebih efisien karena pembelian satu unit mesin ATM hingga biaya operasional dapat ditanggung bersama. Menurutnya, ada penghematan sekitar Rp7 triliun per tahun atau Rp30 triliun dalam 5 tahun.

Selain meningkatkan efisiensi bank, sinergi ATM antar bank negara ini juga disebut dapat memberikan dampak efisiensi bagi para nasabah. Konsolidasi ini dapat memangkas biaya transaksi ATM sekitar Rp7,3 triliun per tahun.

"Tarif transaksi transfer antar bank Himbara turun dari Rp6.500 menjadi Rp4.000, tarik tunai dari Rp7.500 menjadi Rp500," ucap Asmawi ketika itu.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. kala itu Maryono, juga mengungkapkan dengan sinergi mesin ATM bank-bank pelat merah ini, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank dapat ditekan dari di kisaran level 80-81 persen ke level 60-70 persen.

Biaya operasional ATM yang cenderung berkurang itu membuat Himbara memutuskan untuk mengubah tarif transaksi di ATM Link pada Oktober 2016.

Ketika itu, Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sis Apik Wijayanto mengatakan tarif transaksi ATM Link Himbara diputuskan lebih murah dari yang ditetapkan semula saat peluncuran mesin terintegrasi tersebut.

Himbara sepakat untuk menggratiskan biaya tarik tunai antarbank Himbara dari semula sebesar Rp500. Adapun biaya transfer antar ATM Himbara masih tetap sebesar Rp4.000, sedangkan transfer sesama bank tidak dikenakan biaya.

“Iya sudah [sepakat]. Ini sekarang sudah diimplementasikan. Yang jelas lebih murah,” ujarnya ketika itu.

Menurutnya, dengan sinergi Himbara melalui ATM Link ini, biaya operasional bank-bank BUMN cenderung lebih rendah. Dengan demikian, biaya transaksi yang dikenakan ke masyarakat melalui ATM Link Himbara bisa lebih murah pula.

Namun kini, konsolidasi mesin ATM bank BUMN yang tujuan awalnya memberikan dampak efisien bagi para nasabah, kini justru jadi memberatkan. Per 1 Juni 2021, biaya transaksi untuk tarik tunai justru naik 10 kali lipat dari biaya transaksi dari masa awal peluncuran integrasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper