Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Milik Chairul Tanjung (MEGA) Sebut Tak Ada Kredit ke Garuda Indonesia (GIAA)

Bank Mega menyatakan tidak memiliki exposure kredit ke Garuda Indonesia.
Chairul Tanjung / bankmega.com
Chairul Tanjung / bankmega.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mega Tbk. (MEGA) mengklaim tidak memiliki portoflio kredit ke maskapai nasional PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA).

Saat ini, kondisi keuangan Garuda Indonesia sedang menjadi perhatian setelah maskapai tersebut kembali menawarkan program pensiun dipercepat alias pensiun dini yang efektif per 1 Juli 2021. Sebelumnya, program pensiun dini ini sudah berjalan di perusahaan tersebut pertengahan tahun lalu.

Berdasarkan laporan dari Bloomberg, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataannya kepada karyawan perusahaan mengatakan emiten penerbangan pelat merah ini dalam kondisi berat secara finansial.

Irfan mengatakan Garuda Indonesia memiliki utang sebesar Rp70 triliun atau US$4,9 miliar. Jumlah utang tersebut bertambah lebih dari Rp1 triliun per bulannya seiring dengan penundaan pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada pada pemasok.

Direktur Kredit Bank Mega Madi D. Lazuardi mengakui pemegang saham perseroan dan Garuda Indonesia sama, yakni Chairul Tanjung.

Namun, dia menyebutkan perseroan tidak memiliki kredit ke segmen aviasi, termasuk ke Garuda Indonesia.

"Kami tidak memiliki pinjaman ke bisnis aviasi, termasuk tidak memiliki pinjaman ke Garuda Indonesia," sebutnya kepada Bisnis, Senin (24/5/2021).

Sebagai informasi, pengusaha nasional Chairul Tanjung memiliki saham GIAA melalui PT Trans Airways, yang merupakan bagian dari CT Corp.

Baru-baru ini, Trans Airways menambah kepemilikan saham Garuda Indonesia dengan membeli 635.739.990 saham atau seluruh saham GIAA yang awalnya digenggam oleh Finegold Resources Ltd.

Setiap saham emiten berkode GIAA itu dibeli di level harga Rp499. Dengan demikian, total transaksi yang bertujuan untuk investasi itu mencapai Rp317,23 miliar.

Jumlah kepemilikan saham Trans Airways atas Garuda Indonesia sebelum transakasi sebanyak 6.681.058.272 saham atau setara dengan 25,81 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Setelah transaksi, kepemilikan saham perseroan menjadi 7.316.798.262 saham atau setara dengan 28,26 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper