Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Generali: Klaim terkait Covid-19 Membengkak, Masyarakat Harus Hati-Hati

Selama Januari–Mei 2021, Generali telah membayarkan klaim terkait Covid-19 senilai Rp121 miliar.
Karyawati PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia melakukan aktifitas kerja di Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawati PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia melakukan aktifitas kerja di Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia menilai terdapat kemungkinan terjadinya kenaikan klaim terkait Covid-19, berkaca dari pembayaran klaim pada Januari–Mei 2021 yang sudah melebihi total klaim tahun lalu.

CEO Generali Edy Tuhirman menjelaskan bahwa pihaknya menyertakan risiko akibat Covid-19 ke dalam cakupan proteksi nasabah, meskipun risiko pandemi tidak masuk ke dalam polis standar asuransi jiwa. Oleh karena itu, perseroan membayarkan klaim saat nasabahnya terpapar risiko.

Edy menjabarkan bahwa dalam kurun Januari–Mei 2021, pihaknya telah membayarkan klaim terkait Covid-19 senilai Rp121 miliar, terdiri dari pembayaran bagi 182 nasabah yang wafat dan 2.228 nasabah yang menjalani perawatan di rumah sakit. Nilai klaim itu ternyata lebih besar dibandingkan total klaim yang dibayarkan selama 2020.

"Selama 2020 kami membayar Rp43 miliar. Kalau melihat angka lima bulan pertama tahun ini sudah [lebih dari] double dibandingkan dengan tahun kemarin, kita harus hati-hati," ujar Edy dalam konferensi pers paparan kinerja Generali, Rabu (16/6/2021).

Menurutnya, risiko klaim Covid-19 tak lepas dari kondisi pandemi yang menunjukkan peningkatan kasus positif. Selain itu, varian baru virus corona pun ditemukan tersebar di berbagai kota, sehingga risiko kesehatan dan ketidakpastian ekonomi lebih kentara.

Secara keseluruhan, Generali mencatat bahwa klaim terkait Covid-19 mencakup 14 persen dari total klaim kematian pada 2020. Namun, klaim kematian itu sendiri mengalami peningkatan 7,9 persen (year-on-year/yoy), dari Rp280,9 miliar pada 2019 menjadi Rp303,2 miliar pada 2019.

Edy menilai bahwa kenaikan klaim kematian pada 2020 turut dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang banyak merenggut nyawa masyarakat. Namun, di sisi lain, pandemi pun membuat orang-orang khawatir untuk mengakses layanan kesehatan, sehingga memengaruhi total klaim asuransi kesehatan.

Pada 2020, nilai klaim asuransi kesehatan di Generali tercatat mencapai Rp345,4 miliar atau turun hingga 28 persen (yoy) dari sebelumnya senilai Rp479,18 miliar. Hal itu pun sejalan dengan nilai klaim asuransi kesehatan dari industri asuransi jiwa yang turun 10,2 persen (yoy) pada tahun lalu.

"Ini yang kami jelaskan kepada nasabah, bahwa risiko terus terjadi. Klaim makin ke sini makin tinggi, biaya rumah sakit pun terus meningkat," ujar Edy.

Generali memang tidak dapat memprediksi bagaimana kondisi Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan. Namun, menurut Edy, berkaca dari catatan yang sudah ada, risiko kesehatan akibat Covid-19 dan pembayaran klaimnya akan diantisipasi oleh perseroan agar manfaat bagi nasabah tetap terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper