Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memperkirakan permintaan untuk kredit sindikasi pada kuartal II 2021 akan mengalami peningkatan.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan seiring dengan kondisi perekonomian yang mulai pulih, pihaknya optimistis bahwa sebagian besar pipeline yang dimiliki perseroan akan terealisasi pada tahun ini.
Adapun, sampai dengan kuartal II 2021, Bank Mandiri telah melakukan launching atas beberapa project sindikasi besar dan sekitar 70 persen dari transaksi tersebut telah dilakukan closing (penandatanganan) di antaranya proyek infrastruktur, telekomunikasi dan pertambangan.
"Selain itu kami juga terlibat dalam proyek sindikasi besar yang melibatkan banyak bank peserta sindikasi di berbagai sektor, salah satunya sektor pertambangan (mining) yang diperkirakan akan ditandatangani pada akhir Juni 2021," ujar Rudi ketika dihubungi Bisnis, Rabu (23/6/2021).
Sebagian besar transaksi sindikasi yang telah closing tersebut sudah masuk pipeline sejak awal tahun.
"Kami juga memperkirakan ke depan tren permintaan untuk sindikasi pada kuartal II 2021 menunjukkan tren peningkatan. Terutama di sektor-sektor unggulan," ujar Rudi.
Rudi menambahkan di sisi lain, untuk menjaga kualitas kredit tetap terjaga stabil, Mandiri juga mengkombinasikan beberapa strategi seperti strategi pricing, struktur pembiayaan dan memanfaatkan layanan pendukung keuangan.
Perlu diketahui pula, Bank Mandiri tidak hanya berperan aktif sebagai coordinating bank namun telah menambah peran sebagai structuring bank.
Selain sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner (MLAB), Bank Mandiri juga menyediakan layanan pendukung transaksi sindikasi yaitu sebagai Facility Agent, Security Agent dan Escrow Agent.
"Peran-peran ini cukup strategis karena dapat mengoptimalkan Bank Mandiri sebagai salah satu market leader di bisnis pembiayaan sindikasi ini," ujarnya.