Bisnis.com, JAKARTA - Penurunan suku bunga kredit secara signifikan hingga 200 basis poin dinilai tak dapat dilakukan oleh perbankan nasional tahun ini.
Berdasarkan data Bank Indonesia, suku bunga kredit baru saat ini berada di kisaran 9,17%. Dengan demikian, potensi penurunan suku bunga kredit ke depannya masih cukup kuat di kisaran 200 basis poin di kisaran 7%.
Ekonom senior Indef sekaligus Ketua Bidang Kajian dan Pengembangan Perbanas Aviliani mengatakan masih banyak perbankan yang masih berupaya untuk berkompetisi dengan margin surat utang negara di kisaran 6%.
Selain itu, perbankan juga memiliki perhitungan risiko yang selama masa pandemi ini naik signifikan akibat restrukturisasi kredit.
"Sebenarnya sudah turun, tapi kalau diminta menurunkan suku bunga lebih signifikan itu masih sangat sulit," sebutnya, Senin (5/7/2021).
Dia berpendapat permintaan penurunan suku bunga kredit adalah untuk mendorong fungsi intermediasi. Namun, kredit tidak akan dapat ditingkatkan cepat di tengah kondisi ekonomi yang masih tertekan akibat pandemi.
Pemerintah pun berpotensi tidak mempercepat belanjanya dikarenakan fokus dengan penanganan pendemi.
"Kita juga masih lihat pelunasan kredit masih lebih tinggi. Jadi kalau kredit bisa tumbuh 3% tahun ini, itu saja sudah lebih baik," sebutnya.