Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat telah menambah likuiditas di perbankan sebesar Rp97,3 triliun pada semester I/2021.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan sementara pada 2020, injeksi likuiditas (quantitative easing) BI ke perbankan tercatat mencapai Rp726,6 triliun.
“Secara total mencapai Rp823,9 triliun atau setara dengan 5,32 persen dari PDB sejak 2020 sampai dengan 30 Juni 2021,” sebutnya dalam bahan paparan dalam Rapat Kerja bersama dengan Banggar DPR RI, Senin (12/7/2021).
Perry juga menyampaikan, BI telah melakukan pembelian surat berharga negara (SBN) untuk pembiayaan APBN sebesar Rp120,83 triliun pada semester I/2021.
“Komitmen kami untuk berpartisipasi dalam pembiayaan APBN melalui pembelian SBN di pasar perdana tahun ini, sampai dengan 30 Juni 2021 kami sudah membeli Rp120,83 triliun,” katanya.
Dia merincikan, pembelian SBN tersebut terdiri dari pembelian Rp45,4 triliun melalui lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui lelang tambahan (greenshoe option).
Selain itu, BI juga melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder sebesar Rp8,6 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN.
“Kami terus berkomitmen untuk melakukan sinergi dan koordinasi yang erat antara moneter dan fiskal untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mendukung upaya untuk mengatasi kesehatan, khususnya pandemi,” jelasnya.
