Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P) lending sektor produktif, PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas tak terlalu khawatir kinerjanya terdampak lonjakan pandemi Covid-19 jilid II dan pembatasan sosial yang kembali diterapkan pemerintah.
Direktur Utama Danamas sekaligus Direktur PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) Dani Lihardja menjelaskan hal ini karena segmen peminjam (borrower) incarannya tidak terlalu terdampak pandemi.
"Segmen Danamas tetap dari dulu, yaitu pinjaman singkat untuk sektor usaha kecil, pedagang pulsa, petani, dan peternak, sehingga sejauh ini komoditi yang dibiayai oleh para pemodal Danamas tidak terlalu terpengaruh pandemi dan pembatasan sosial," jelas Dani kepada Bisnis, Kamis (15/7/2021).
Dani menjelaskan bahwa risiko mereka untuk gagal bayar pun terbilang rendah, bukan hanya karena pinjamannya yang singkat, namun juga karena mereka memiliki 'pembina' yang bekerja sama dengan Danamas.
Sekadar informasi, borrower andalan Danamas kebanyakan berbasis ekosistem keagenan, seperti agen pulsa, logistik, penyedia layanan COD, petani buah, dan peternak, yang berada di bawah naungan korporasi besar atau badan usaha terkait yang disebut pembina.
Lewat strategi ini, penyaluran pinjaman Danamas kepada borrower pun kebanyakan tersalurkan dalam bentuk non-cash, atau langsung berupa barang modal, seperti saldo pulsa, bibit, atau pupuk, berkat kerja sama Danamas dengan para pembina tersebut.
Baca Juga
Oleh sebab itu, platform bagian ekosistem SMMA (66,66 persen) dan raksasa manufaktur Itochu Corporation Japan (33,34 persen) ini optimistis para pendana (lender) yang kini telah mencapai 238.929 entitas, masih bisa mendapatkan keuntungan yang menjanjikan lewat memberikan pinjaman ke borrower platform Danamas.
"Sampai sekarang, imbal hasil untuk lender di Danamas itu rata-rata masih berada di kisaran 10 sampai 12 persen p.a. Kalau di Danamas jangka waktu pinjaman kebanyakan singkat, jadi lender memutar pendanaan ke banyak borrower," tambahnya.
Dalam statistik Danamas, platform tercatat telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp2,06 triliun sepanjang 2021 dengan sisa outstanding mencapai Rp413,23 miliar kepada 1,25 juta peminjam aktif. Adapun, sejak berdiri, akumulasi penyaluran pinjaman Danamas telah menyentuh Rp4,4 triliun kepada 1,4 juta borrower UMKM.