Bisnis.com, JAKARTA - Para pemain industri teknologi finansial peer-to-peer (fintech P2P) lending mulai saling menonjolkan ciri khas masing-masing, salah satunya dalam memilih pangsa pasar spesifik untuk merambah calon peminjam (borrower).
Tak terkecuali bagi platform P2P sektor produktif PT Pasar Dana Pinjaman atau Danamas, yang memfokuskan dirinya untuk pasar niche dari para UMKM berbasis keagenan, seperti agen pulsa, logistik, sampai petani buah atau peternak.
Direktur Utama Danamas Dani Lihardja menjelaskan langkah ini diambil karena ekosistem UMKM di bisnis keagenan ini punya kelebihan tersendiri, yaitu sudah pasti menjadi supply chain dari usaha besar.
Dalam ekosistem ini, Danamas akan bekerja sama dengan usaha besar tersebut, sehingga mereka bisa merekomendasikan UMKM, sekaligus menjadi penjamin atau pembina keberlangsungan bisnis agen mereka.
"Betul, memang kita fokus untuk usaha mikro dan kecil, yang terbanyak di usaha sebagai agen. Jadi, banyak pinjaman modal kita kepada mereka itu justru tidak berbentuk cash, tapi langsung berupa saldo pulsa, atau bibit, atau pupuk," jelasnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (1/4/2021).
Dani pun mengungkap bahwa skema ini pun memiliki kelebihan, yaitu signifikan memitigasi risiko kredit macet dari para borrower UMKM tersebut. Pasalnya, pinjaman sudah pasti digunakan untuk keperluan produktif, karena langsung berbentuk aset dari hasil kerja sama Danamas dan para 'pembina'.
Para pembina pun berperan langsung menjadi pengawas dari para UMKM keagenan tersebut, sehingga Danamas yang secara tidak langsung bisa meminta pertanggungjawaban mereka, apabila ada agen yang bermasalah dalam membayar cicilan pinjaman.
Dampak positif lain dari skema ini, yaitu Danamas bisa lebih fleksibel dalam menjaring kebutuhan permodalan para UMKM yang masih merintis usaha.
"Jadi kalau ada UMKM yang mau jadi agen atas rekomendasi pembina tapi tidak punya modal sama sekali, kita bisa kasih pinjaman talangan supaya bisnis keagenan mereka jalan dulu," jelas pria yang juga Direktur PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) ini.
Dengan demikian, Danamas berupaya memainkan peran dalam meraup pangsa pasar yang tak terjangkau lembaga keuangan konvensional, yang harapannya bisa menjadi bankable atau menjadi nasabah lembaga jasa keuangan lain dalam naungan SMMA.
Sekadar informasi, Danamas merupakan bagian ekosistem SMMA (66,66 persen) dan raksasa manufaktur Itochu Corporation Japan (33,34 persen).
Dalam statistik terpublikasi dalam laman resmi Danamas, kinerja platform sejak resmi beroperasi tercatat telah berhasil merangkul 216.963 pemodal (lender), dan menyalurkan pinjaman mencapai Rp3,1 triliun kepada 1,36 juta borrower.
Tingkat keberhasilan pinjaman 90 hari bertahan di 99,99 persen, dengan sisa outstanding Rp320 miliar, dari penyaluran sepanjang kuartal I/2021 di angka Rp759,61 miliar.