Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Kartu Kredit Naik Signifikan saat Pandemi, Ini yang Dilakukan BRI (BBRI)

Hingga akhir kuartal I/2021, tercatat end net receivables (ENR) kartu kredit BRI tumbuh 41 persen secara tahunan dengan sales volume tumbuh sebesar 22 persen secara tahunan.
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis kartu kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bisnis kartu kredit BRI mampu mencatatkan pertumbuhan signifikan selama pandemi.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan hingga akhir kuartal I/2021, tercatat end net receivables (ENR) kartu kredit tumbuh 41 persen secara tahunan sejalan dengan pertumbuhan sales volume kartu kredit sebesar 22 persen secara tahunan.

"Pada kuartal II ini kami optimistis bisnis kartu kredit BRI tetap akan mencatatkan pertumbuhan positif," katanya saat dihubungi Bisnis.

Untuk mengembangkan bisnis kartu kredit, Aestika menuturkan BRI terus melakukan inovasi, di antaranya dengan pengembangan akuisisi kartu kredit berbasis digital melalui mekanisme digital signature.

Saat ini BRI telah memiliki 2 produk kartu kredit berbasis digital, yakni Ceria dan Paylater. Sejak akhir 2019 ini nyatanya disambut baik oleh masyarakat dengan peningkatan baki 9 kali lipat secara tahunan.

Selain itu, perseroan juga fokus pada meningkatkan kerja sama co-brand untuk melayani berbagai segmen serta meningkatkan penetrasi yang lebih agresif sebagai produk digital lending.

"Dengan strategi tersebut, hingga akhir tahun BRI menargetkan pertumbuhan sales volume kartu kredit sebesar 11 persen secara tahunan," imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), volume belanja kartu kredit bulanan per April 2021 tercatat 23,25 juta transaksi, dengan pertumbuhan 20,07 persen secara tahunan. Tren ini sudah berbalik dari bulan sebelumnya yang tercatat terkontraksi 10,5 persen.

Berdasarkan data OJK, baki kartu kredit tercatat Rp73,55 triliun, masih terkontraksi 2,9 persen secara tahunan. Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio kredit bermasalah pada posisi 2,76 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper