Bisnis.com, JAKARTA - FinAccel Pte., induk perusahaan jasa kredit digital bayar tunda atau paylater Kredivo (PT FinAccel Finance Indonesia) tengah berproses menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Amerika Serikat (AS).
Lantas, mengapa memilih untuk melantai di Bursa AS?
Co-Founder dan CEO FinAccel Akshay Garg menjelaskan bahwa pihaknya sempat mempertimbangkan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, kesempatan menembus Nasdaq datang lebih awal.
Sekadar informasi, kesempatan tersebut datang dari perusahaan investasi asal Chicago, Amerika Serikat, Victory Park Capital Advisors LLC (VPC), yang sempat mengguyur pendanaan lini kredit mencapai US$200 juta selama dua tahun ini.
Dalam aksi korporasi ini, FinAccel akan merger dengan perusahaan cangkang atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang disponsori VPC, yaitu VPC Impact Acquisition Holdings II (NASDAQ: VPCB).
Oleh sebab itu, sebagaimana startup teknologi bertumbuh di Asia lain sekaliber SEA Group, GRAB, atau PropertyGuru yang yang berkesempatan melantai di bursa AS, FinAccel tentu akan mengambil langkah serupa ketika kesempatan tersebut ada di depan mata.
"Langkah sekarang ini bukan pilihan, tapi karena ada kesempatan. Selain itu, kami mempertimbangkan kebutuhan permodalan dalam jangka panjang dan kemitraan kami dengan VPC. Tapi kami tidak menutup kemungkinan untuk dual listing ke depannya," ujarnya dalam diskusi bersama media, Selasa (3/8/2021).
Akshay mengungkap bahwa proses Kredivo menjadi perusahaan terbuka paling tidak akan berlangsung dalam waktu 5 sampai 8 bulan ke depan, atau paling lambat pada kuartal I/2022.
VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari menjelaskan lebih lanjut bahwa nantinya FinAccel akan menjadi perusahaan operasional VPCB yang akan mengakomodasi layanan jasa keuangan digital di Asia Tenggara.
"Prioritas pertama, masih dalam rangka mengembangkan produk kami di Indonesia. Kedua, ekspansi ke pasar lain di Asia Tenggara, kemudian new business line, tapi memang belum bisa kami ungkap. Semuanya masih dalam misi yang sama, yaitu melayani semakin banyak populasi underserved dan underbank yang belum bisa mendapat akses kredit dari lembaga jasa keuangan konvensional," ungkapnya.
Sekadar informasi, FinAccel Pte. memiliki tiga brand utama buat pasar Indonesia, yaitu Kredivo lewat PT FinAccel Finance Indonesia yang berstatus sebagai perusahaan berlisensi multifinance, kemudian perusahaan berlisensi fintech peer-to-peer (P2P) lending bertajuk KrediFazz lewat PT FinAccel Digital Indonesia.
Adapun, FinAccel Pte melalui PT FinAccel Teknologi Indonesia yang mengelola aplikasi pengelolaan dan pencatatan keuangan bertajuk Halokas, juga tercatat sebagai pemegang saham PT Bank Bisnis International Tbk. (BBSI) sebesar 24 persen.