Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mau Rights Issue, Saham Bank Bisnis (BBSI) Melonjak 24,7 Persen. Sentuh ARA

Hingga pukul 14.30 atau menjelang penutupan pasar, BBSI menguat 24,72 persen ke level 5.500 per saham atau menyentuh batas auto reject atas (ARA).
Kantor Bank Bisnis Internasional/bankbisnis.id
Kantor Bank Bisnis Internasional/bankbisnis.id

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) melonjak pada perdagangan hari ini, Selasa (3/8/2021).

Hingga pukul 14.30 atau menjelang penutupan pasar, BBSI menguat 24,72 persen ke level 5.500 per saham atau menyentuh batas auto reject atas (ARA). Pada penutupan perdagangan kemarin, saham BBSI berada di level 4.410.

Sementara, hari ini BBSI dibuka pada level 4.420 dan bergerak di rentang 4.420 hingga 5.500. Sebanyak 339.700 saham BBSI diperdagangkan pada hari ini dengan turnover senilai Rp1,78 miliar.

Pada level tersebut, Bank Bisnis memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp16,65 triliun. Adapun, sepanjang tahun berjalan, saham BBSI telah menguat 562,65 persen.

Sebagai informasi, Bank Bisnis mulai melantai di Bursa Efek Indonesia pada 7 September 2020 dengan harga IPO Rp480 per saham.

Dalam perkembangan terbaru, BBSI akan melaksanakan rights issue yang kedua kalinya pada akhir semester II/2021. Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 434.782.609 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Jumlah saham baru tersebut setara dengan 14,37 persen dari modal disetor perseroan. Adapun harga pelaksanaan rights issue belum ditetapkan.

Bank Bisnis pada awal Juli 2020 memiliki pemegang saham baru, yaitu PT FinAccel Teknologi Indonesia, yang merupakan pengembang platform keuangan berbasis teknologi dengan layanan yang akrab di telinga publik yakni Kredivo. FinAccel memiliki 24 persen saham BBSI.

Corporate Secretary Bank Bisnis Paulus Tanujaya mengatakan saat ini perseroan belum mendapatkan informasi terkait rencana Kredivo dalam rights issue ini.

"Untuk penyerapan hak atau menjadi pembeli siaga, pihak Kredivo belum memberikan info," terangnya dikonfirmasi Bisnis, Rabu (21/7/2021).

Lebih lanjut, saat ini Bank Bisnis masih dalam perhitungan untuk menetapkan harga pelaksanaan rights issue. Dengan begitu, target perolehan dana dari aksi korporasi tersebut juga belum dapat disampaikan. Namun yang pasti, rencana penggunaan dana dari hasil rights issue akan digunakan untuk memenuhi ketentuan modal POJK 12/2020.

Per 31 Maret 2021, modal inti Bank Bisnis sebesar Rp1,02 triliun. Sementara ketentuan dalam POJK 12/2020 mengatur batas waktu pemenuhan modal inti minimum sebesar Rp2 triliun pada 31 Desember 2021. "Mengenai target dananya masih dalam perhitungan, yang pasti untuk memenuhi modal [inti minimum] Rp2 triliun tahun ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper