Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Bisnis (BBSI) Meroket, Sentimen Kredivo Berencana Bikin Bank Digital?

Saham Bank Bisnis berakhir di level Rp5.500, naik 1.090 poin atau naik 24,72 persen dari harga penutupan sebelumnya.
Aktivitas di salah satu kantor cabang Bank Bisnis Internasional/bankbisnis.id
Aktivitas di salah satu kantor cabang Bank Bisnis Internasional/bankbisnis.id

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI) mencatatkan kenaikan signfikan pada perdagangan Selasa (3/8/2021).

Saham Bank Bisnis berakhir di level Rp5.500, naik 1.090 poin atau naik 24,72 persen dari harga penutupan sebelumnya. Pada perdagangan kemarin, saham BBSI ditutup di level Rp4.410 atau naik 0,46 persen.

Saham BBSI diperdagangkan dengan volume sebanyak 450.600 saham dengan nilai transaksi saham sebesar Rp2,39 miliar. Sepanjang perdagangan hari ini, saham tersebut bergerak di rentang Rp4.420 - Rp5.500.

Dengan kenaikan harga sahamnya, maka kapitalisasi pasar Bank Bisnis menjadi Rp16,65 triliun. Sepanjang tahun berjalan, harga sahamnya sudah naik 562,65 persen.

Bank Bisnis melantai di Bursa pada 7 September 2020 dengan harga IPO sebesar Rp480 per saham. Dengan demikian, harga saham Bank Bisnis pada penutupan hari ini sudah meroket lebih dari sepuluh kali dari harga pada saat IPO.

Melonjaknya saham BBSI pada hari ini, bersamaan dengan kabar Kredivo yang akan meluncurkan bank digital bernama Lime, seperti dikutip dari Dealstreet Asia. 

Lime direncanakan fokus pada produk tabungan dan kredit yang ramah milenial. Pendirian neobank dinilai juga akan membuka peluang pertumbuhan baru bagi Kredivo, yang pendapatannya saat ini berfokus pada bisnis kartu kredit dan pinjaman pribadi.

Kredivo disebutkan mulai meletakkan dasar untuk neobank barunya, setelah mengakuisisi 24 persen saham di PT Bank Bisnis Internasional Tbk. pada Mei kemarin.

Perusahaan induk Kredivo, FinAccel, telah menghabiskan Rp551,31 miliar (US$38,4 juta) untuk membeli saham dari pemegang saham lama PT Sun Land Investasi dan Sundjono Suriadi.

Pada hari yang sama, induk dari pemegang saham Bank Bisnis yakni FinAccel Pte. juga mengumumkan rencana untuk masuk ke bursa AS. Aksi korporasi yang dilakukan oleh FinAcell Pte itu dilakukan melalui merger dengan VPC Impact Acquisition Holdings II, sebuah SPAC yang disponsori oleh Victory Park Capital Advisors LLC yang berbasis di Chicago, AS. Perusahaan hasil merger tersebut diperkirakan memiliki nilai sebesar US$2,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper