Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Tatang Nurhidayat mengatakan bahwa kondisi pandemi Covid-19 memberikan dampak yang beragam terhadap sejumlah perusahaan asuransi.
Dia menuturkan pada 2020 dunia diguncang pandemi Covid-19 yang memaksa berbagai negara mengurangi aktivitas ekonomi. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi semua negara kembali tertekan. Pertumbuhan beberapa negara mengalami kontraksi, dan sebagian lainnya masih tumbuh positif meski jauh dibawah pertumbuhan normal.
“Dalam kondisi seperti ini, ada beberapa perusahaan asuransi besar telah mencatatkan kinerja yang beragam. Ada yang preminya naik, tetapi ada juga yang terkontraksi. Terlepas dari hal itu ada perusahaan-perusahaan asuransi jiwa dan umum menjadi penguasa pasar yang sebagaimana ditunjukan dari hasil kinerja keuangan yang lebih besar dibandingkan dengan asuransi lainnya,” ujar Tatang, dikutip dari siaran pers, Rabu (1/9/2021).
Sementara itu, Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) menetapkan ada 15 perusahaan asuransi jiwa dengan pendapatan premi terbesar pada 2020 dan 15 perusahan asuransi umum dengan premi bruto terbesar pada 2020.
Pimpinan LRMA Mucharor Djalil menuturkan 15 perusahaan asuransi jiwa tersebut menguasai pasar asuransi jiwa 81,97 persen di Indonesia, sedangkan 15 perusahaan asuransi umum menguasai pasar asuransi umum 65,46 di Indonesia.
"Artinya, perusahaan-perusahaan asuransi yang merupakan market leader ini harus mendapatkan perhatian karena menentukan arah dan pengembangan asuransi di Tanah Air," kata Mucharor.
LRMA dalam melakukan kajian menggunakan 9 indikator keuangan dalam laporan keuangan publikasi per 31 Desember 2020 dari 30 perusahaan asuransi jiwa dan umum, yakni pendapatan premi, pendapatan premi neto, klaim dibayar, beban klaim dan manfaat dibayar, investasi, hasil investasi, ekuitas, aset, dan laba bersih.
Baca Juga : Asuransi Mobil Pihak Ketiga, Sepenting Apa? |
---|
Berdasar kajian LRMA, dampak pertumbuhan ekonomi yang rendah ini langsung dirasakan industri asuransi. Hasil riset LRMA menunjukkan perolehan premi bruto industri asuransi umum 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,79 persen menjadi Rp57,66 triliun dibandingkan 2019 sebesar Rp59,93 triliun.
Untuk pertumbuhan premi bruto 15 perusahaan asuransi umum dengan perolehan premi bruto terbesar (general insurance market leaders) terkoreksi tipis 0,62 persen menjadi Rp37,74 triliun dibandingkan perolehan 2019 sebesar Rp37,98 triliun.
"Dari sisi itu, terlihat sebagian besar perusahaan asuransi umum yang masuk daftar 15 terbesar di industri ini, market share-nya atas premi bruto meningkat. Kajian LRMA menunjukkan bahwa market share 15 perusahaan general insurance market leaders ini per 31 Desember 2020 sebesar 65,46 persen, meningkat dibandingkan market share 2019 sebesar 63,37 persen," katanya.
Mayoritas posisi 15 besar general insurance market leaders 2021 masih diisi oleh nama-nama lama yang tahun sebelumnya juga masuk jajaran 15 general insurance market leaders.
Kajian ini dilakukan berdasar data 70 perusahaan dari 73 asuransi umum yang telah mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember 2020, di luar asuransi umum syariah full fledged, sedangkan tiga perusahaan belum mempublikasikan neraca keuangannya sampai artikel ini naik cetak.
Sementara itu, di industri asuransi jiwa, total pendapatan premi di sepanjang 2020 menjadi Rp168,19 triliun dibandingkan perolehan 2019 sebesar Rp165,54 triliun.
Sejalan dengan itu, pendapatan premi 15 perusahaan asuransi jiwa dengan pendapatan premi terbesar (life insurance market leaders) mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 4,06 persen menjadi Rp139,79 triliun pada 2020 dibandingkan perolehan 2019 sebesar Rp134,33 triliun.
Kelima belas life insurance market leaders ini menguasai market share sebesar 83,11 persen atau naik dibandingkan 2019 yang hanya 81,15 persen. Mayoritas posisi 15 besar life market leaders pada 2020 juga diisi oleh nama-nama lama yang tahun sebelumnya juga masuk jajaran 15 life insurance market leaders.
Untuk asuransi jiwa, kajian dilakukan atas data 47 perusahaan dari 53 perusahaan asuransi jiwa di Tanah Air, di luar perusahaan asuransi jiwa syariah full fledged dan ada 6 perusahaan asuransi jiwa yang belum mempublikasikan neraca keuangannya sampai artikel ini naik cetak.
"Penguasa bisnis asuransi jiwa di Tanah Air belum banyak bergeser, meski sejak Maret 2020 datang wabah Covid-19, LRMA mencatat perusahaan asuransi jiwa yang masuk dalam 15 Market Leaders 2021 hanya mengalami satu pergantian perusahaan, dan 14 perusahaan lainnya masih sama seperti tahun sebelumnya," tutur Mucharor.
Berikut 15 Market Leaders Asuransi Umum Indonesia 2021 menurut LRMA:
1. PT Asuransi Sinar Mas
2. PT Asuransi Astra Buana
3. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Tbk
4. PT Asuransi Central Asia
5. PT Asuransi Adira Dinamika, Tbk
6. PT Asuransi Bangun Askrida
7. PT Asuransi Wahana Tata
8. PT Asuransi Multi Arta Guna, Tbk
9. PT BRI Asuransi Indonesia
10. PT Sompo Insurance Indonesia
11. PT Asuransi MSIG Indonesia
12. PT Lippo General Insurance, Tbk
13. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia
14. PT Asuransi Ramaya Tbk.
15. PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia
15 Market Leaders Asuransi Jiwa Indonesia 2021
1. PT Prudential Life Assurance
2. PT Asuransi Simas Jiwa
3. PT Asuransi Allianz Life Indonesia
4. PT AIA Financial
5. PT AXA Mndiri Financial Services
6. PT Capital Life Indonesia
7. PT Indolife Pensiontama
8. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
9. PT Asuransi BRI Life
10. PT BNI Life Insurance
11. PT Asuransi Jiwa Astra
12. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk.
13. PT Sun Life Financial Indonesia
14. PT Asuransi Jiwa Sequis Life
15. PT Panin Dai-ichi Life